Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNNEWS.COM,BREBES- Guru dan siswa- siswi SMPN 7 Brebes menutup pintu masuk ruangan kepala sekolah setempat menggunakan kayu yang disilangkan dan dipaku.

Di kayu itu tertulis 'disegel'.

Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas kebijakan kepala sekolah yang dinilai sewenang-wenang dan merugikan kalangan guru maupun para siswa.

Seorang guru SMP Negeri 7 Brebes, Sidik Purnomo, mengatakan penyegelan ruang kepala sekolah yang dilakukan para guru dan murid merupakan tindakan spontanitas.

Baca: Situs Prasejarah Tertua di Kalimantan Selatan Ada di Dasar Waduk Riam Kanan

"Penyegelan ruang Bu Murniasih merupakan tindakan spontanitas guru dan murid karena tindakan arogansi selama kepemimpinannya di sini," tuturnya, Rabu (23/8/2017).

Bahkan, ia sepakat agar Murniasih tidak menjabat lagi sebagai kepala sekolah di SMP negeri 7 Brebes.

Selain itu, berdasarkan informasi dari seorang guru yang enggan disebutkan namanya, aksi protes itu dilakukan lantaran adanya dugaan penyelewengan dana yang dipungut dari para siswa dengan dalih untuk pembangunan dan pengembangan sekolah.

Kalangan guru dan siswa juga sangat kecewa dengan kepemimpinan Murniasih yang tiga tahun memimpin SMP Negeri 7 Brebes, dinilai juga tidak mampu memajukan sekolah.

Saat dikonfirmasi, Kepala SMP Negeri 7 Brebes, Murniasih, membantah dengan keras tuduhan terhadap dirinya yang menggelapkan uang sekolah.

Baca: Indadari Sebut Caesar Seolah Lupa pada Ucapannya Sendiri Saat Dakwah

Bahkan, ia siap membongkar persoalan sebenarnya terkait soal sekolah yang dipimpinnya selama hampir tiga tahun itu.

"Silakan guru dan murid memfitnah dan menuding saya menggelapkan keuangan sekolah. Saya akan beberkan semuanya terkait rekaman video maupun bukti-bukti foto terkait siapa yang benar dalam persoalan ini," ucapnya, Rabu (23/8/2017).