Pengakuan Guru yang Diduga Aniaya Murid Hingga Sebabkan Penggaris sampai Patah
Menurut sang guru, anak muridnya tak memerhatikan bahkan membuat keributan yang disengaja saat dirinya mengajar
Editor: Eko Sutriyanto
Saat dipancing terakhir kali, barulah ketahuan siapa yang berulah.
Oknum guru yang juga wali kelas 4A tersebut langsung berjalan menuju meja di bagian belakang membawa penggaris kayu panjang.
Kemudian langsung mengarahkan penggaris tersebut mengenai bagian kepala muridnya.
Tak terima dipukul, siswa tersebut menangis.
Namun bukannya menenangkan oknum guru tersebut memukulkan mistar kayu sepanjang 1 meter di meja belajar hingga benda itu patah.
"Saya pukul meja, karena dia nangis-nangis. Menggertak saja supaya dia diam," ucapnya.
Dari awal ia sudah menekankan kepada muridnya agar menjaga ketenangan saat jam belajar dimulai.
Setiap guru yang mengajar diperhatikan dengan saksama, ternyata masih saja ada beberapa murid yang membuat keributan.
Baca: Politikus Ini Tak Terima Diberitakan sebagai Otak di Balik Pembakaran 8 Sekolah di Palangkaraya
Ia berusaha memahami orangtua yang bersangkutan tak terima.
Namun pikirnya tak ada niatan buruk kepada anak yang bersangkutan.
Ia juga menekankan bahwa penggaris patah tersebut disebabkan ia memukul meja, bukan anaknya.
"Saya akui mukul anaknya, tapi penggarisnya patah karena saya pukul di atas meja," tuturnya.
Pemberitaan sebelumnya, warga Sekolah Dasar Negeri 004, Marga Sari Balikpapan Barat geger lantaran pengakuan seorang siswa yang diduga mendapat penganiayaan oleh guru.
Putra Bangun Ramadhan (10) siswa yang duduk di kelas 4 mengaku dipukul penggaris kayu di bagian kepalanya oleh oknum guru sekolah tersebut.
"Kejadiannya 2 minggu yang lalu, baru cerita tadi malam ke saya," kata Cuncun Feriyadi (40) orang tua siswa, Kamis (24/8/2017) pukul 09.10 Wita.