Demi Uang Jajan Cucu dan Cicitnya, Nenek Tembok Rela Berjualan di Bawah Terik Matahari
enek berusia sekira 75 tahun rela berjualan mengelilingi Kota Bandung demi dapat memberi cucu dan cicitnya uang jajan.
Editor: Sugiyarto
Meski demikian, nenek Tembok mengaku dirinya tetap bersyukut sama Allah.
"Walapun rumah nenek kecil kaya kandang ayam, nenek tetap bersyukur sama Allah masih dikasih rezeki," ujar nenek Tembok yang terlihat matanya berkaca-kaca.
Nenek Tembok juga mentakan harapannya agar suatu saat cucu dan cicitnya dapat mandiri, tidak tergantung pada orang lain.
Selain bekerja untuk menghidupi dirinya dan memberi uang cucu dan cicitnya, nenek Tembok juga bercerita masih memiliki seorang Ibu yang haris ia biayai.
"Nenek masih punya Ibu di Brebes, umurunya udah sekira 100 tahun dan udah tidak bisa apa-apa," ujar nenek Tembok dengan raut wajah yang terlihat sedih.
Nenek Tembok mengatakan setiap bulan dirinya harus mengirim uang untuk orang yang mengurus ibunya di Brebes.
Kalau tidak dikirim uang, lanjut nenek Tembok, Ibunya akan terlantar dan tidak ada yang mengurusnya.
Meski demikian, nenek Tembok mengaku dirinya ikhlas bekerja untuk Ibu dan juga cucu, dan cicit-cicitnya. (*)