Masih Ingat Anak Kapolsek yang Masuk SMA Pakai Surat Miskin? Begini Kabarnya Sekarang
Hal serupa dialami oleh seorang pengusaha event organizer yang juga mendaftarkan anaknya dengan cara yang sama.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Beberapa waktu yang lalu pemberitaan dihebohkan dengan adanya seorang Kapolsek yang menggunakan surat miskin untuk mendaftarkan anaknya ke SMA favorit.
Adalah Kapolsek Galang AKP Marhalam Napitupulu yang mengaku hal tersebut untuk mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri 1 Medan melalui jalur rawan melanjutkan pendidikan (RMP) atau harus memiliki surat miskin.
Bagaimana nasib sang anak sekarang, ya?
Melansir dari Tribun Medan, anaknya yang masuk karena menggunakan surat miskin tersebut akhirnya dikeluarkan oleh pihak SMA Negeri 1 Medan.
Promosikan Tempat Wisata di Sukabumi, Ridwan Kamil Malah Ketemu Putri Duyung
Hal serupa dialami oleh seorang pengusaha event organizer yang juga mendaftarkan anaknya dengan cara yang sama.
"Surat untuk siswa anak kapolsek dan pengusaha pemilik Wrangler sudah kami keluarkan. Sudah diberikan ke SMAN 1 Medan. Anak tersebut harus dipindahkan. Sekarang sedang diproses," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Arsyad Lubis, Jumat (1/9/2017).
Kepala SMA Negeri 1 Medan, Safrimi menjelaskan bahwa mereka telah menerima surat dari Dinas Pendidikan Sumatera Utara untuk mengeluarkan dua siswa yang menggunakan surat miskin tersebut.
"Sudah ada surat dari Dinas Pendidikan Sumut. Kami sekarang lagi proses pengurusan pemindahan ke sekolah swasta."
Acha Septriasa Rayakan Ulang Tahun, Puisi Dari Ibundanya Terkuak 28 tahun lalu, Isinya Begini
"Nanti siswa ini akan dipindahkan ke sekolah swasta rayon dari SMAN 1 Medan, kami menunggu pilihan dari kedua orangtua siswa ini, anaknya mau dipindahkan ke mana," ujar Safrimi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya melansir dari Tribun Medan, Marhalam Napitupulu merasa apa yang dilakukannya sah-sah saja.
Baginya, yang terpenting adalah anaknya bisa bersekolah di sekolah favorit yang ada di Medan sesuai keinginan sang anak.
"Anak saya mau sekolah di sana. Saya juga pengin anak saya sekolah di sana," ujar Marhalam melalui sambungan telepon seluler, Senin (7/8/2017) silam.
Khotbah Iduladha Singgung Jokowi, Ahok, hingga Tax Amnesty, Jemaah Walk Out
Marlaham memang sengaja memilih jalur tersebut karena sudah tidak ada jalur lain yang bisa meloloskan anaknya ke sekolah favorit itu.
"Anak saya tidak bisa masuk SMA 1 Medan, karena nemnya (nilai UN) rendah. Makanya saya daftarkan melakui jalur itu," ujarnya.
Saat disinggung bahwa jalur itu adalah untuk keluarga miskin dan anaknya telah mengambil hak orang miskin, Marlaham pun tidak ambil pusing.
"Tidak apa-apa. Ngapain saya pikirin anak orang lain. Anak sayalah yang saya pikirin," ujarnya.
Benarkah Makan Torpedo Kambing Meningkatkan Gairah Seksual?
Saat ditanya bagaimana ia bisa mendapatkan surat miskin tersebut padahal jabatannya adalah Kapolsek Galang, ia menjelaskan bahwa ada prosedur yang ia tempuh hingga ia mendapatkan surat tersebut.
"Kan ada prosedurnya, nyatanya kan keluar. Ternyata dikasih," ujarnya.
Apakah tidak malu menyandang predikat keluarga miskin dengan jabatannya sekarang? Menurutnya hal tersebut biasa saja.
Terlalu! Oknum Polisi Banting Tubuh Wanita yang Sedang Gendong Anak hingga Terjungkal ke Tanah
"Nggak apa-apa. Kenapa? Ngapain sombong. Saya orang susah kok," ujarnya.
Diketahui, caranya ini membuat publik mengomentari dan menganggap bahwa telah merugikan orang lain lantaran jalur masuk tersebut tidak dimanfaatkan maksimal oleh orang-orang yang berhak. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)
Berita ini sudah tayang di TribunWow.com dengan judul Masih Ingat? Akhirnya Begini Nasib Anak Kapolsek yang Daftar SMA Pakai Surat Miskin