TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Setelah dinyatakan hilang selama dua hari, Sumajianto (47) akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Minggu (3/9/2017).

Jasad pria dari dusun Baron, Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung yang jatuh lalu hanyut di Sungai Brantas saat membersihkan jeroan hewan kurban itu, ditemukan di sungai Brantas, Dusun Ngrombeh, Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. 

Sebelumnya, setelah dinyatakan hilang, Tim Basarnas Trenggalek bersama Polsek Kedungwaru Polres Tulungagung berupaya mencari korban. 

"Jenazah korban pertama kali ditemukan di pinggir daratan yang ada di tengah sungai wilayah hukum Polsek Kras," tutur Kasubbag Humas Polres Kediri, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mukhlason.

Mukhlason menjelaskan, informasi dari pihak keluarga bahwa korban diduga hanyut terbawa arus dan tewas setelah tenggelam di sungai. Polisi bersama warga setempat di dekat lokasi kejadian hanya menemukan sepeda motor milik korban dan sebagian jeroan hewan kurban di pinggir sungai.

"Diduga saat itu korban terpeleset dan terbawa arus sungai," ungkapnya.

Dikatakannya, saat ditemukan korban dalam kondisi masih mengenakan pakaian lengkap kaos dan celana kain warna cokelat.

Setelah itu anggota polisi Polsek Kras bersama tim Identifikasi Polres Kediri memeriksa kondisi jasad korban.

Pihaknya berkoordiansi dengan Polsek Kedungwaru untuk menghadirkan keluarga korban dalam proses identifikasi tersebut.

"Dari pemeriksaan kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Jadi diduga kuat korban tewas karena tenggelam,"ungkapnya.

Kemudian, pihaknya menyerahkan korban ke Wakapolsek Kedungwaru Polres Tulungagung Iptu Kasiyanto untuk proses penyerahan ke pihak keluarga korban.

"Jasad korban dibawa mobil ambulans ke rumah duka," imbuhnya. (don/ Mohammad Romadoni).