Mengaku Kapok, Anggota Sindikat Curanmor Ini Menangis Histeris Sampai Bersujud
Aci alias Mamang satu dari tiga sindikat pencurian sepeda motor yang diamankan Polsek Senapelan, Polresta Pekanbaru ini menangis histeris dan bersujud
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Aci alias Mamang satu dari tiga sindikat pencurian sepeda motor yang diamankan Polsek Senapelan, Polresta Pekanbaru ini menangis histeris dan bersujud dihadapan Kanitreskrim Polsek Senapelan, Iptu Abdul Halim, Selasa (5/9/2017) siang.
Mamang begitu menyesali perbuatannya dan mengaku kapok.
Awalnya ia menceritakan bahwa menyesal karena terkait dengan pelaku ranmor.
Mamang mengaku mendapat bagian Rp 50 sampai 100 ribu untuk jasa penitipan sepeda motor hasil curian dirumahnya di Kabupaten Kampar.
"Saya kapok. Saya minta maaf. Tidak mau mengulangi lagi. Anak saya ada yang mau menikah. Saya juga sudah diberhentikan dari pekerjaan. Sepeda motor kredit juga akan ditarik. Saya kapok," ungkap mamang tersedu-sedu.
Ketika meminta maaf pada Abdul Halim, tangis mamang makin menjadi.
Ia bahkan sujud dengan terus menyampaikan permintaan maaf.
Abdul Halim berupaya menenangkan Mamang.
Mamang ditangkap berdasarkan pengembangan dari dua tersangka curanmor yang berinisial H dan U di wilayah Pekanbaru pada 26 Agustus 2017.
Hasil pemeriksaan keduanya diketahui bahwa sepeda motor hasil curian dibawa ke wilayah Kampar.
Motor dilansir di rumah tersangka Ace alias Mamang.
Polisi kemudian mengamankan Mamang dengan sangkaan penadah barang hasil curian.
"Hasil curian dibawa ke Kampar kemudian dijual ke Jambi. Kita masih melakukan pengembangan dengan mencari keberadaan tersangka T yang menjemput sepeda motor," ungkap Halim. (*)