Mira dan Keluarganya Menolak Saran Dokter untuk Mengamputasi Tangan Kanan
Keluarga Mira Nirmala (23), karyawan pabrik yang mengalami kecelakaan sepeda motor hingga tangan kanannya terlindas truk tronton menolak diamputasi
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Keluarga Mira Nirmala (23), karyawan pabrik yang mengalami kecelakaan sepeda motor hingga tangan kanannya terlindas truk tronton di Jalan Leuwigajah, Cimahi, pada 7 Februari 2015, menolak tangan kanan korban untuk diamputasi.
Menurut Mira, pihak Rumah Sakit (RS) Melinda dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung beberapa kali menyarankan tangan kanannya untuk diamputasi.
"Dari Rumah Sakit Melinda dulu menyarankan untuk amputasi dan RSHS juga sama menyarankan amputasi," ujar Mira kepada TribunJabar.co.id di rumahnya, Jalan Maleber Utara, RT 02 RW 08, Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Rabu (6/9/2017).
Mira mengatakan, tangan kanannya harus diamputasi karena dokter dari kedua rumah sakit itu memprediksi tangan kanan Mira sudah hancur dan akan membusuk.
"Dokter kan menyangka tangan kanan saya akan membusuk jika tidak diamputasi, tapi hingga sekarang Alhamdulillah tangan saya tidak membusuk," ujar Mira.
Meski dokter menyarankan untuk amputasi, pihak keluarga tetap memilih mempertahankan keutuhan tangan Mira dan menolak untuk diamputasi.
Menurut Ajat Nurhayat (32) kakak Mira, jika tangan kanan Mira diamputasi keluarga khawatir Mira menjadi trauma dan minder.
"Mungkin lebih menerima seperti sekarang, tangannya tetap ada meski fungsinya berkurang," ujar Ajat.
Hingga sekarang, tangan Mira terbukti tidak membusuk, namun tidak berfungsi dan hanya bisa menggerakan beberapa jarinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.