Tergiur Teduhnya Kolam Tambang, 9 Pelajar Ini Berenang, Tapi Akhirnya Terjadi Bencana
Ketika sedang mandi, diduga korban yang tidak bisa berenang terpijak di bagian dalam sehingga tenggelam.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Ardani Zuhri
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Ruli (10), pelajar kelas V SDN 15 Tegal Rejo, warga Desa Tegal Rejo, RT 7A, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, tewas tenggelam di kolam eks galian tambang Banko Barat milik PT Bukit Asam (PTBA) persero Tbk, Selasa (12/9/2017) sekitar pukul 15.00.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com di lapangan, Rabu (13/9/2017), sore itu korban bersama delapan teman sepermainannya, memilih untuk mandi di kolam eks tambang PT Bukit Asam Banko Barat.
Ketika sedang mandi, diduga korban yang tidak bisa berenang terpijak di bagian dalam sehingga tenggelam.
Bahkan teman-temannya sudah berusaha menyelamatkan nyawanya namun tidak berhasil.
Ketika dilakukan pencarian, korban ditemukan warga sudah tidak bernyawa di dasar kolam eks galian tambang yang sehari hari digunakan untuk pengisian water tank.
Dari keterangan salah satu teman korban bernama Reza (10), ia bersama teman-temannya mandi karena gerah.
Awalnya mereka memilih mandi di pinggir sungai, namun tiba-tiba mereka melihat korban terperosok ke tengah kolam dan korban yang tidak bisa berenang lalu tenggelam.
"Saya dan teman-teman berusaha menolong dengan cara menarik tangannya. Bahkan kami meminta bantuan warga yang melintas, tapi sudah terlambat," ujar Reza.
Kepala Desa Tegal Rejo Tedi Harsoyo, mengatakan, seharusnya kejadian seperti ini tidak harus terjadi.
Sekitar enam bulan yang lalu, pihaknya sudah meminta kepada pihak PT Bukit Asam agar kolam-kolam eks galian tambang terutama yang dekat dengan pemukiman untuk diberi pagar pengaman ataupun tempatkan petugas supaya anak-anak tidak dapat bebas masuk ke tambang.
Sebab lokasi tambang tersebut berbatasan langsung dengan Desa Tegal Rejo yang padat penduduk.
"Saya harap kejadian ini hanya sekali saja, dan mudah-mudahan tidak terulang lagi kejadian seperti ini," katanya.
Kapolsek Lawang Kidul AKP Yosef Rizal melalui Kanit Reskrim Ipda Robi Konodinata, membenarkan kejadian tersebut.
Atas permintaan kelurga tidak dilakukan visum dan hanya dibuat surat pernyataan tertulis.