Latihan Tempur Bersama di Perairan Laut Jawa, TNI AL Libatkan Lima Kapal Perang Terbaik
Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengadakan Latihan Manuvra Lapangan (Manlap) Gladi Tugas Tempur (Glagaspur).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengadakan Latihan Manuvra Lapangan (Manlap) Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) tingkat III / L-3 Terpadu Siaga Tempur Laut (Purla) Koarmatim 2017.
Kegiatan itu dimulai sejak tanggal 13 September 2017 dan berlangsung di perairan Laut Jawa.
Manlap Glagaspur itu dipimpin Komandan Satgas Kolonel Laut (P) Slamet Hariono.
Lima unsur-unsur kapal perang terbaik di bawah kendali Koarmatim yang dilibatkan di antaranya yakni KRI Diponegoro (DPN)-365 , KRI Teluk Sampit-515, KRI Pulau Rupat (RPT)-712, KRI Layaran (LYR)-854, dan KRI Madidihang (MDH)-855, hingga sebuah pesawat udara dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Helly Bell HU-419, dan Fixed Wing Bonansa.
Tujuan diadakannya latihan itu untuk memupuk aspek profesionalime dan mewujudkan pemahaman serta kemampuan mengaplikasikan pola Operasi Militer Perang (OPM).
Baca: Pantun Bagi Dong Sepedanya Mahasiswa UMB, Jokowi pun Batal Berikan Pertanyaan
Sedangkan aspek operasionalnya untuk menciptakan kemampuan perorangan maupun kelompok untuk mengaplikasikan dan menerapkan doktrin operasi laut gabungan dan doktrin-doktrin matra laut lainnya dalam rangka tercapainnya kesiapan dan kesiagaan operasi.
"Materi latihan meliputi latihan tempur yaitu berbagai latihan peperangan, latihan bantuan, dan pengamanan, sampai latihan SAR," ujar Slamet, Jumat (15/9/2017).
Aspek taktik, teknik, dan prosedur yakni meningkatkan kemampuan perorangan maupun satuan dari satuan satuan manuver atau petunjuk lapangan dan doktrin teknis.
"Dengan latihan, seluruh peserta diharapkan mampu mencapai peningkatan kemampuan tempur unsur-unsur dalam melaksanakan operasi tempur laut, sesuai fungsi asasinya, dan peningkatan kemampuan taktis dibidang peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, sampai peperangan anti udara serta melewati medan ranjau," kata Slamet.