Burung Perkutut Hasil Usaha Ternak Winardi Sethiono Dibeli Pengusaha Rp 350 Juta
Sejak tahun 2012, Winardi menjajaki ekspor impor perkutut ke Thailand. Ia mengimpor perkutut dari Thailand Rp 8 juta dijual Rp 20 Juta
Editor: Eko Sutriyanto
Winardi memilih vakum dan fokus pada usaha advertising.
Pada 2010, dia mulai aktif lagi beternak perkutut mulai 12 kandang hingga kini menjadi 25 kandang.
Dua tahun setelah kembali aktif beternak perkutut, Winardi menjajaki ekspor impor perkutut ke Thailand.
Menjual perkutut ternak sendiri ke Thailand kemudian membeli perkutut Thailand untuk dijual di dalam negeri.
"Seekor perkutut Thailand sekitar 20 ribu bath atau setara Rp 8 juta. Tetapi saya menjual paling minim 50 ribu bath atau setara Rp 20 juta," jelasnya.
Penjualan per bulannya untuk pasar dalam negeri rata-rata 20 pasang, seharga Rp 1 jutaan seekor sedangkan untuk impor rata-rata tiga bulan sekali.
Tantangan paling sulit dalam beternak adalah saat pancaroba.
Banyak anak burung yang mati.
Namun demikian, Winardi yakin usaha ini bagus. Ini melihat peternak yang ada di Thailand.
"Bagi saya, beternak perkutut untuk melestarikan peninggalan leluhur bangsa Indonesia, karena perkutut yang suaranya bagus asal mulanya hidup di Indonesia," ujarnya.
Anggota Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia ini pun memberi brand perkututnya Wins Bird Farm.
Wins Bird Farm menyasar konsumen lomba dan ternak, karena bibit yang dijual kualitas lomba.
"Omsetnya tidak mesti, tetapi kalau dapat menciptakan burung yang berkualitas bagus harganya bisa ratusan juta," ungkapnya.
Seperti pada 2013, burungnya dibeli pengusaha tambang batu bara terkenal di Tapin seharga Rp 350 juta.
Pada 2016, perkutut bernama Mr Jack dibeli seorang pengusaha asal Binuang, Tapin, Rp 100 juta.
Peluang ini juga dilirik Agus Anjar Hukama warga Jalan Soetoyo S Banjarmasin.
Dia beternak perkutut mulai 1986.
Demikian pula H Abdul Ghani. Dia senang perkutut karena bunyinya yang khas.
"Beternak juga. Beli bibit bisa di Wina dan Pasuruan. Prospeknya bagus, walau sekarang sudah banyak peternak-peternak perkutut," tambahnya. (has)