Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum Terjamah Dokter Indonesia, Warga di Perbatasan Pilih Berobat ke Timor Leste

Setelah 72 tahun negara ini merdeka, warga di Pulau Lirang dan sekitarnya, Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, masih kesulitan

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Belum Terjamah Dokter Indonesia, Warga di Perbatasan Pilih Berobat ke Timor Leste
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
Warga Pulau Lirang mendaftar untuk mengikuti pengobatan gratis di Pulau Lirang, Rabu (20/9/2017). 

Selain itu, PLN dan RSCM juga membagikan obat gratis dan kacamata baca serta penyuluhan bagi warga.

Acara pengobatan gratis ini disambut antusias oleh warga, lebih dari 500 warga turut serta dalam acara pengobatan gratis.

Bahkan tidak hanya warga asli Pulau Lirang, sejumlah warga dari beberapa pulau, seperti Pulau Wetar juga mengikuti pengobatan gratis.

Acara pengobatan dan pemberian obat diberikan di dua tenda yang berada di sebuah lapangan di Pulau Liran.

Seth, warga Pulau Wetar, mengaku sangat antusias mengikuti pengobatan gratis itu. Sebab, ini merupakan pertama kali adanya pengobatan gratis di tempat tersebut setelah Negara Indonesia merdeka.

Oleh karena itu, mereka menunggu selama dua atau tiga hari supaya dapat mengikuti pengobatan gratis.

"Kalau ada kepentingan ke sini. Kalau sakit berobat ke sini. Ada yang berobat ke Timor Leste pakai surat jalan. Kalau sakit parah ke Timor Leste. Saya perlu perawatan mata. Sekitar 20-30 orang (warga Pulau Wetar,-red)" kata dia.

Berita Rekomendasi

Setelah menjalani pengobatan gratis, Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, SpTHT (K), selaku Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, merasa prihatin terhadap kondisi masyarakat di Pulau Lirang.

"Mereka sangat surprise karena di daerah sini tidak ada dokter satupun, dokter umum tidak ada, jadi puskesmas selama ini ada perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain. Kehadiran dokter sangat diperlukan bagi masyarakat sini," kata Ratna.

Berdasarkan data yang dimiliki pihak RSCM, warga mengidap sejumlah penyakit. Diantaranya, seperti orang tua yang menderita katarak dan mata tua, penyakit kulit, saluran napas atas, dan malaria. Daerah ini merupakan endemi malaria, dimana pada 2016, tercatat malaria 43 kasus.

Salah seorang warga diantaranya harus segera dirujuk ke RSCM. Hal ini, karena remaja berusia 13 tahun itu menderita penyakit tumor. Ada tumor jinak di bagian hidung dan belakang tengorokan.

"Ada tumor yang perlu ditindaklanjuti. Ini perlu tindaklanjut yang harus cepat. Tumor jinak, tetapi mendesak. Kami akan berkoordinasi dengan puskesmas sini dan PLN bagaimana bentuk bantuan kita ke satu pasien ini," kata dia.

Selain mengadakan pengobatan gratis, PLN juga memberikan bantuan berupa 300 paket sembako, 32 petak jaring apung, alat kompresor untuk menyelam, dan alat pancing. Tak hanya itu, PLN juga akan memberikan bantuan berupa 7 buah kapal untuk warga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas