Pelepasan Anak Penyu Tandai Dimulainya International Tour de Banyuwangi Ijen 2017
Pelepasan tukik atau anak penyu menandai dimulainya event International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Pelepasan tukik atau anak penyu menandai dimulainya event International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017, di Pantai Cacalan, Banyuwangi, Selasa (26/9/2017). Seluruh peserta dari 20 tim turut serta melepas anak-anak penyu.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiatmoko mengatakan, pelepasan tukik sebagai simbol bahwa Banyuwangi merupakan wilayah yang ramah terhadap pelestarian penyu.
"Banyuwangi terdapat banyak tempat yang menjadi konservasi penyu. Kami mengajak pembalap dari berbagai negara untuk melepas tukik sebagai kampanye pelestarian penyu," kata Susu.
Banyuwangi merupakan wilayah yang memiliki garis pantai terpanjang di Pulau Jawa, yang menjadi tempat bertelurnya penyu.
Sepanjang 175 kilometer garis pantai di Banyuwangi menjadi tempat bertelurnya penyu. Di pantai yang berada di kawasan kota saja terdapat 12,5 kilometer yang menjadi tempat betelurnya penyu.
Selain itu dari tujuh jenis penyu di dunia, terdapat enam jenis penyu yang betelur di Indonesia. Dari enam jenis tersebut, empat jenis ada di Banyuwangi.
"Ini memberikan pengalaman tersendiri bagi para pembalap yang tersebar dari berbagai negara," kata Yusuf.
ITdBI tahun ini dihelat 27 – 30 September 2017. Pembalap akan menjalani empat etape dengan total lintasan sepanjang 533 kilometer.
Di etape empat nanti, pembalap juga akan mengawali startnya di Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi.
"Ini sebagai kampanye kepada dunia internasional bahwa Islam khususnya di Indonesia tetap menjunjung tinggi toleransi,” tambah Yusuf.
Balap sepeda ini diikuti 20 tim dari 29 negara. Tim tersebut antara lain PCS Cycling Team (tim pro asal Belanda), Pishgaman Continental Team (PCT) (Iran), LX Cycling Team (Korea), 7 eleven RBP (Filipina), dan BRCC (Indonesia), serta tim lainnya.