Wahadi Temukan Tulang Belulang Manusia Saat akan Tanam Pohon Pisang
Kerangka manusia itu ditemukan oleh Wahadi (45), sekitar pukul 11.45 Wita, di lahan yang dipenuhi semak belukar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Tulang belulang manusia ditemukan warga jalan Poros Samarinda-Bontang, Tanah Merah, Samarinda, Kalimantan Timur.
Kerangka manusia itu ditemukan oleh Wahadi (45), sekitar pukul 11.45 Wita, di lahan yang dipenuhi semak belukar.
Lokasi temuan tidak jauh dari balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah.
Saat itu, Wahadi hendak membersihkan rumput rumput di lahan milik pemerintah itu.
Belum bersih rumput yang ditebasnya, dirinya mendapat tulang yang diduga bagian kaki manusia.
Namun, saat itu dirinya masih mengira itu merupakan tulang hewan.
Baca: Wanita Tua Itu Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Rumahnya
Setelah itu, dirinya kembali menemukan bagian tulang lainya, hingga akhirnya menemukan bagian kepala.
"Saya kira ini tulang hewan saja, lalu saya panggil orang BNN, ternyata benar ini tulang manusia," ucapnya, Selasa (26/9/2017).
Lanjut dia menjelaskan, seminggu yang lalu dirinya sempat ke lokasi tersebut untuk menebas rumput, namun bukan ditempat penemuan tulang tersebut.
"Rencananya mau saya tanam pisang dan tanaman buah lainya, seminggu yang lalu saya memang sempat ke sini, tapi bukan di lokasi penemuan," ungkapnya.
Selain menemukan tulang belulang manusia, juga ditemukan tali warna putih yang terdapat di atas tulang, terikat di pohon.
Kuat dugaan tulang belulang tersebut merupakan warga korban bunuh diri.
Baca: Sang Istri Ungkap Fakta Mengejutkan Sebelum Chester Bennington Bunuh Diri
"Kita belum bisa pastikan apakah korban ini korban bunuh diri atau bukan, terlebih selama ini tidak ada laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarga," ucap Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara, Ipda Wawan Gunawan.
Tulang belulang itupun dibawa ke ruang jenazah RSUD AW Syahranie, guna dilakukan visum.
"Kita tunggu warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melapor," tutupnya. (*)