Atalia Ridwan Kamil Mengaku Grogi dan Gemetaran Memotret Para Fotografer Perempuan
Atalia Ridwan Kamil sempat bingung dan gemetar ketika didaulat menjadi fotografer di 23 Paskal Shopping Centre, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Rabu
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Atalia Ridwan Kamil sempat bingung dan gemetar ketika didaulat menjadi fotografer di 23 Paskal Shopping Centre, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Rabu (27/9/2017).
"Waduh saya harus motret wanita yang berprofesi sebagai fotografer, saya grogi dong, " ujar Atalia ketika disodori kamera oleh panitia pameran "Iteung Motret".
Atalia mengaku menyesal tidak belajar fotografi, padahal peralatan kamera sudah lengkap dan diminta oleh Kang Emil (Ridwan Kamil), suaminya untuk belajar.
"Saya dan Kang Emil dulu hobi traveling dan foto-foto tapi tidak sempat belajar fotografi, nyesalnya sekarang," ujar Atalia.
Atalia mengaku bangga dengan komunitas Iteung Motret karena semua anggotanya ibu rumah tangga yang super sibuk mengurus keluarga tapi masih bisa berkarya.
"Wanita Bandung itu hebat-hebat, pintar dan geulis," ujar Atalia.
Ketua panitia pameran Zahra mengatakan, pameran ini digelar untuk mengangkat citra fotografer perempuan di Kota Bandung.
Pameran digelar Komunitas Iteung Motret di 23 Paskal Shopping Centre pada 27 -30 September 2017 menghadirkan 22 karya foto hasil jepretan12 fotografer perempuan asal Kota Bandung.
"Kami menghadirkan foto hasil jepretan fotografer perempuan yang tergabung dalam Iteung Motret," ujar Zahra alias Ucan.
Ucan berharap, pameran fotografer perempuan bisa diakui dan disamakan dengan fotografer laki laki karena selama ini kurang dikenal.
"Kami ingin buktikan fotografer perempuan punya kelebihan sendiri. Iteung Motret, semua ibu rumah tangga dan bisa berkarya," ujar Ucan.
Menurut Ucan, semua anggota komunitas ini, menjadikan memotret sebagai hobi yang pada akhirnya bisa menghasilkan uang.
Ucan berharap pameran ini bisa menjadi inspirasi bagi para fotografer wanita, agar tidak malu menampilkan hasil karyanya.
"Bangkitlah para fotografer wanita, tidak usah malu tidak usah minder, harus pede dengan hasil karya sendiri," ujar Ucan yang baru enam tahun menekuni fotografi.
Hal yang sama diungkapkan Melia yang kini memiliki penghasilan Rp 100 juta per bulan berkat menyalurkan hobi fotografi.
"Awal jadi fotografer ketika diberi kamera oleh suami, terus sekolah fotografi dan akhirnya jadi bisnis yang menghasilkan uang," ujarnya.