Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Nyamar Jadi PSK, Kapolsek di Jateng Ini Sempat Ditawar 'Brondong' Rp 50 Ribu!

Meski sudah berusia setengah abad, pegawai warung kopi itu meyakinkan Rochana bahwa dia masih dapat bekerja.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Saat Nyamar Jadi PSK, Kapolsek di Jateng Ini Sempat Ditawar 'Brondong' Rp 50 Ribu!
KOMPAS.com/Nazar Nurdin
Kapolsek Wedarijaksa, Pati, KOMPAS.com/Nazar Nurdin bersama Bripda Mira Indah Cahyani berbagi kisah soal keberhasilannya membongkar praktik prostitusi, Minggu (26/9/2017). Keduanya bahkan berdandan menor, berpakaian minim dan melepas jilbab saar menyamar menjadi PSK di warung kopi di wilayahnya 

TRIBUNNEWS.COM, PATI - Nama Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum, 50 tahun, mendadak tenar lantaran keberhasilannya menyamar menjadi pekerja seks komersial (PSK) untuk membongkar praktik prostitusi di wilayahnya pada akhir Agustus 2017 lalu.

Wanita 50 tahun yang menjadi Kapolsek Wedarijaksa, Kabupaten Pati ini, bahkan rela menyamar dengan memakai pakaian minim, berdandan menor ala dan membuka jilbab yang saban hari dipakainya.

Tidak ada yang menyadari perubahan penampilannya.

“Ini penyamaran pertama saya menjadi PSK, dan Alhamdulillah berhasil,” kata Rochana, saat ditemui Kompascom, di Pati, Jawa Tengah, Minggu (24/9/2017) lalu.

Rochana mengaku gusar mendapati laporan masyarakat soal adanya warung kopi di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang menyediakan praktik prostitusi ilegal.

Warung kopi itu juga dilaporkan membuka kegiatan karaoke, minum minuman keras, dan mempekerjakan anak di bawah umur.

Kapolsek Wedarijaksa itu pun menyelidiki laporan tersebut. Sepekan setelah laporan diterima, Rochana dibantu Bripda Mira Indah Cahyani (21), mencoba menyelidiki dengan mendatangi warung kopi di dukuh tersebut.

Berita Rekomendasi

Keduanya berdandan menor, berpakaian seksi agar tampak seperti wanita panggilan.

Penampilan itu agar mereka tak dikenali oleh warga setempat, ataupun pegawai di warung kopi tersebut.

Menggunakan sepeda motor, keduanya melaju dari kantor Mapolsek Wedarijaksa menuju warung kopi di dukuh Rames.

Selasa (29/8/2017) sore menjadi waktu pertama kali penyamaran dilakukan. Setelah berdandan, AKP Rochana  mengenakan daster dan Bripda Mira mengenakan kaus oblong dan celana pendek.

Keduanya bergantian masuk di warung kopi untuk bertanya-tanya dan berniat ingin mencari pekerjaan.

Di dalam warung kopi, kedua polisi itu mendapati informasi-informasi berharga soal kegiatan terselubung itu.

“Di sini kerjanya nemani tamu, tapi kalau begituan juga bisa,” kata Rochana, menirukan obrolannya dengan salah satu penjaga di warung tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas