Saat Nyamar Jadi PSK, Kapolsek di Jateng Ini Sempat Ditawar 'Brondong' Rp 50 Ribu!
Meski sudah berusia setengah abad, pegawai warung kopi itu meyakinkan Rochana bahwa dia masih dapat bekerja.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ia ikut menceritakan pengalaman menyamar menjadi PSK dengan peran sebagai ibu muda yang mempunyai bayi berusia 5 bulan.
“Ya, awalnya deg-degan, tapi saya bisa akting meyakinkan mereka, kalau saya butuh pekerjaan, dan anak masih berusia 5 bulan,” kata wanita 21 tahun ini.
Mira mengaku, sejak Selasa malam hingga keesok paginya, ponsel dia terus berdering menerima ajakan untuk berpesta.
Dibongkar
Setelah mendapati informasi, Kapolsek memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penggrebekan. Rabu (30/8/2017) pagi, tim dari Polsek datang secara diam-diam ke warung kopi.
Pada sore harinya, ketika warung mulai ramai dan dinilai sudah mempunyai bukti yang valid, penggrebekan dilakukan. Dalam proses itu, polisi mengamankan 1 orang mucikari, 3 orang PSK dan pasangannya.
Pegawai warung kopi yang menjadi lawan bicara ikut diamankan, namun kapasitasnya hanya menjadi saksi.
Seusai ditangkap, penjaga warung kopi itu kembali bertemu dengan Rochana. Kali ini, Rochana mengenakan seragam dinas polisi.
“Saya enggak menyangka kalau yang kemarin itu ibu, beda banget,” kata Rochana, menirukan dialog dengan penjaga warung kopi itu, yang tidak percaya atas perubahan penampilannya.
Para tersangka yang ditangkap dalam kasus prostitusi terselubung tersebut kini sedang menjalani proses hukum. Berkas mereka sedang disiapkan untuk dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Pati, Jawa Tengah. (Kompas.com/Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Lengkap Kapolsek Rochana Saat Menyamar Jadi PSK