Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Edan, Pemuda di Sumenep Ini Habisi Nyawa Bibi Hanya Ngincar Perhiasan Emas yang Dipakainya

Anak durhaka, itulah kata yang paling pas disandang Moh Amir (20), warga Dusun Tengah, Desa Duko Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Edan, Pemuda di Sumenep Ini Habisi Nyawa Bibi Hanya Ngincar Perhiasan Emas yang Dipakainya
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Anak durhaka, itulah kata yang paling pas disandang Moh Amir (20), warga Dusun Tengah, Desa Duko Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura.

Pemuda pengangguran ini tega membunuh bibinya sendiri, Misnawa (31), yang selama ini membesarkannya dan mengasuh pelaku sejak lahir ke dunia.

Bahkan kejinya lagi, pelaku merampas gelang emas milik bibinya, Rabu (27/9/2019) sekitar pukul 01.00 Wib.

Akibat perbuatan kejinya kini tersangka mendekam di sel tahanan Polsek Arjasa dan dalam proses pemindahan pelaku ke sel tahanan Polres Sumenep.

Kapolres Sumenep, AKBP Joseph Ananta Pinora, mengatakan, pembunuhan yang disertai perampokan itu berawal ketika Rabu pagi, korban Misnawa pergi berjualan di pasar desa setempat.

Sore harinya korban pulang ke rumahnya dan langsung bertirahat di kamarnya.

Sedangkan pelaku yang merencanakan aksi bejatnya dan selama ini tidur serumah telah mengintai korban dan berusaha akan segera melaksanakan aksi bejatnya yang mengincar emas perhiasan korban.

Berita Rekomendasi

“Pertama pelaku pura-pura juga tidur di kamarnya yang bersebelahan dengan kamar tidur korban,” papar Kapolres melalui Kasubag Humas, AKP Suwardi, Kamis (28/9/2017).

Pelaku yang sejak pagi itu mengincar perhiasan bibinya, lalu mengintip korban yang kebetulan sudah tertidur pulas.

Dia kemudian memanjat tembok pembatas antar kamar dan langsung melompat tepat di sebelah kasur tempar bibinya tidur.

"Pelaku lalu berusaha mengambil perhaiasan emas yang dipakai korban, namun korban berusaha menpertahankan emas perghiasannya,” papar Suwardi.

Bibinya terlejut dan sejurus kemudian berusaha menghindar dari dekapan keponakannya. Namun semakin dia berontak, semakin kuat pula cengkeraman pelaku.

“Karena bibinya terus berontak dan dan berteriak, pelaku lalu memukul kepala bibinya, dan mencekik korban hingga tewas,” lanjutnya.

Usai pembunuh bibinya, pelaku dengan santai meninggalkan mayat bibinya dan segera keluar rumah dengan maksud akan menjual hasil kejahatannya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas