Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Bantai Selingkuhan dan Suaminya, Riski Kabur Menumpang Truk

Pelakunya adalah Riski Harianto (25) warga Janji Raja Samora, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Usai Bantai Selingkuhan dan Suaminya, Riski Kabur Menumpang Truk
Ist
Ilustrasi 

Baca: Wanita Dalangi Pembunuhan Paranormal, Cara Menghabisinya yang Bikin Ngilu

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Tim Gabungan Satuan Reskrim Polres Tapanuli Selatan berhasil mengungkap kasus pembantaian pasangan suami istri Parlindungan Siregar (31) dan Helmy Damayanti Harahap (25) di Dusun Aek Sulum, Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada Rabu (27/9/2017) subuh kemarin.

Pelakunya adalah Riski Harianto (25) warga Janji Raja Samora, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Pria yang berprofesi sebagai sopir truk itu ditangkap Kamis (28/9/2017) sekitar pukul 17.00 WIB di tempat persembunyiannya di satu bukit di daerah Pulau Bauk Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan.

Pelaku terpaksa ditembak karena ingin merebut pistol Kapolres Tapsel AKBP Muhammad Iqbal saat akan diinterogasi di Mapolres Tapsel, Kamis (28/9/2017).

Sebelumnya, warga Padangsidimpuan ini dibekuk aparat Polres Tapsel di perbukitan Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapsel, Sumatera Utara.

“Ketika ingin ditahan, tiba-tiba dia (pelaku) merebut senjata api saya, makanya terpaksa ditembak,” ujar AKBP Muhammad Iqbal.

Berita Rekomendasi

Kapolres menuturkan, setelah menghabisi Parlindungan di sebuah kafe di Jalan Lintas Sipirok-Tarutung, pelaku langsung keluar dari TKP dan berlari menuju jalan nasional. Pelaku memilih kabur ke perbukitan Batang Angkola untuk menghindari polisi.

Setelah membersihkan badannya, pelaku menumpang mobil truk yang melintas di ruas jalan itu. “Dia kabur dengan naik truk tersebut dan turun di Kecamatan Batang Angkola,” ujarnya.

Karena kebingungan, dia akhirnya lari ke salah satu bukit yang ada di wilayah itu. Berdasarkan hasil pengembangan, tim mendapat kabar bahwa pelaku sedang berada di pegunungan untuk menghindar dari polisi.

Kepada wartawan ketika ditemui di IGD RSUD Kota Padangsidimpuan, Kapolres menuturkan, korban Parlindungan Siregar dibunuh tersangka Riski Harianto karena terbongkarnya skandal perselingkuhan tersangka dengan istri korban.

Kemudian tersangka mengaku kesal karena diancam oleh korban melalui telepon pasca terungkapnya hubungan cinta terlarang itu.

“Kasus pembunuhan ini bermotif asmara dan perselingkuhan,” ungkap kapolres seperti dilansir smartnewstapanuli.com, Jumat (29/9/2017).

Sebelum kejadian, tersangka pernah tepergok sedang bermesraan dengan Helmy Damayanti di rumah korban.

Saat itu sempat terjadi keributan antara tersangka dengan korban Parlindungan Siregar. Dimana mereka saling ancam akan membunuh.

Pelaku saat dirawat di RSUD Padangsidimpuan.

Riski dirinya mengaku panik setelah suami selingkuhannya itu mengetahui hubungan mereka. Dia juga sering mendapatkan teror dari korban.

Lalu merencanakan pembunuhan dan mendatangi kediaman korban di Dusun Aek Sulum, pada Rabu (27/9/2017) lalu sekitar pukul 03.00 WIB subuh. Ketika sampai di rumah itu, dirinya langsung menghabisi nyawa Parlindungan Siregar pakai golok yang sudah disiapkannya. Sabetan golok itu juga melukai Helmy Damayanti Harahap.

“Dia (Parlindungan Siregar) jatuh dan tergeletak di hadapan istrinya,” tuturnya.

Masih keterangan Riski, jalinan asmara terlarangnya tersebut dengan istri korban baru berlangsung sejak sebulan lalu. Awal perkenalan mereka ketika ada pekan di Pasar Sipirok. Dia juga mengakui sudah dua kali melakukan hubungan badan dengan istri korban, ketika korban tidak berada di rumah.

Minta pelaku dihukum mati

Hasairin Siregar (63) ayah Parlindungan Siregar (30) meminta agar pelakunya dihukum mati.

"Siapa orangtua yang rela dan tidak membenci anaknya mati dengan cara dibunuh,"ujarnya ketika ditemui Antara, di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Jumat.

Saking kesalnya orangtua korban itu berharap kalau hukuman mati kepada si pelaku itu diberikan dengan cara digantung.

"Pelaku cukup keji, apalagi menantu (isteri korban) Helmi Dayanti Harahap (25) juga sekarat dibuatnya, lebih dari PKI,"katanya.

Menurut dia, selama seusianya belum ada pernah kejadian setragis itu di wilayah Kecamatan Sipirok itu.

Perbuatan pelaku juga menjadikan Baim (8) anak satu satunya pasangan korban bersama isterinya yang saat ini dirawat di RS Adam Malik Medan, sudah kehilangan ayah.

Pihak Kepolisian resort Tapanuli Selatan juga diapresiasi atas keberhasilan ditangkapnya pelaku dengan cepat.

"Terimakasih kepada kepolisian,"ucap Hasairin Siregar yang saat ditemui lagi bersama cucunya Baim yang sudah duduk dibangku kelas dua SD itu.

Ayah korban juga menyinggung tidak ada firasat buruk sebelum anaknya meninggal, hanya saja, pada malam kejadian itu perasaan gelisah dan sukar tidur.

Tambah, kegagalan rencana korban yang akan membawa keluarga wisata ke Sibolga pada Minggu besok.

"Sore hari sebelum korban meninggal dibunuh pada malam harinya berjanji ingin mau membawa keluarga bersama sama anak korban, Baim berwisata ke Sibolga,"kenang terakhir bincangnya bersama korban sebelum meninggal.

Sebelumnya masyarakat Sipirok dihebohkan setelah ditemukannya Parlindungan Siregar (30) sudah dalam keadaan meninggal menggenaskan, dan isterinya Helmi Dayanti Harahap (25) juga sekarat, sementara pelakunya yang diduga melarikan diri sudah berhasil diringkus Kepolisian, Kamis (28/9/2017).(smartnewstapanuli.com/antarasumut.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas