Subuh Sempat Telepon Papa, Siangnya Dhea Dikabarkan Sudah Berpulang
Dhea Amanda, Praja IPDN tingkat I angkatan 28, meninggal secara mendadak saat sedang mengikuti pendidikan dasar (diksar) di Semarang, Jawa Tengah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Dhea Amanda, Praja IPDN tingkat I angkatan 28 meninggal secara mendadak saat sedang mengikuti pendidikan dasar (diksar) di Semarang, Jawa Tengah.
Hingga sekarang belum diketahui penyebab meninggalnya Dhea.
Namun sempat dikabarkan pagi sebelum Dhea berpulang, ia berkomunikasi dengan orang tuanya di Lampung.
Tetapi setelah beberapa jam, pihak Deputi mengabarkan bahwa Dhea telah meninggal dunia.
Sebelum meninggal, Dhea Amandha sempat berpesan kepada adiknya untuk melihat Instagram-nya.
Hal ini pun diakui oleh adik Dhea, Amalia Putri (15) kepada Tribun Lampung.
"Tadi pagi subuh nelepon papa, bilang keadaannya sehat-sehat saja, kemudian sms saya, pesan untuk melihat IG-nya, lalu kalau ada yang nanya tolong dijawab," ungkap Amalia, Minggu (1/10/2017).
Baca: Praja IPDN Dhea Amanda Meninggal saat Diksar di Semarang
Amalia mulanya menanggapi biasa saat kakaknya berpesan seperti itu. Namun siang harinya ia kaget dikabarkan jika kakaknya sudah meninggal dunia.
"Jelas kaget, karena ini mendadak sekali pagi masih ada kabar, dan saya diberi tahu papa, cuman memang kakak hanya mengeluh soal lari, bukan ada masalah dengan seniornya," kata Amalia.
Amalia pun mengatakan kabar terakhir yang didapat ayahnya Dhea pingsan dahulu setelah lari pagi, setelah itu berpulang.
Amalia pun tidak ada kecurigaan sebelum meninggalnya kakaknya.
"Tidak ada tanda-tanda, padahal dia orangnya baik, terus perhatian sama adiknya dan keluarga," kata Amalia.
Namun, Amalia teringat suatu pesan yang diucapkan kakaknya saat berziarah di makam keluarga.
"Itu pas setelah salat Ied kemarin, dia sampai meminta maaf ke papa dan mama, dan bilang ke saya, Dek besok-besok kamu Salat Ied sendiri ya gak sama kakak," kenang Amalia.
Baca: Kisah Wartawan Jepang Luput dari Sasaran Penembakan Anggota Yakuza Berkat Mobil Anti Peluru
Segera Dilantik
Suasana duka pun turut menyelimuti orangtua wali keluarga besar Praja IPDN tingkat I angkatan 28 atas berpulangnya Dhea Amanda.
Salah satunya Jhon, meski tergolong orang lain tetapi ia ikut merasakan kesedihan keluarga Edi Hanafiah dan Isnaini.
Jhon adalah orangtua dari salah satu praja yang saat ini juga mengikuti pendidikan dasar di Semarang.
"Ya sama-sama anak kami menjalani Diksar di Semarang, jadi kami sudah anggap saudara sendiri, namanya juga anaknya sama-sama berjuang di sana," ungkap Jhon saat di rumah duka, Minggu (1/10/2017).
Jhon pun turut berduka atas berpulangnya Dhea Amanda. Dia juga sangat menyayangkan peristiwa ini, sebab sebentar lagi para Praja dari Lampung segera dilantik.
"Padahal 7 Oktober mau balik ke Jatinangor dan tanggal 17 pelantikannya, kok malah nggak ada," tutur Jhon.
Jhon pun mengungkapkan keberangkatan ke Semarang guna melakukan pendidikan dasar bersama dengan taruna Akpol.
Sebanyak 52 Praja asal Lampung diberangkatkan dari Jatinangor tanggal 7 September lalu.
"Ya memang awalnya ada 55 Praja asal Lampung yang dilepas Pemprov menuju Jatinangor, tapi 3 di antaranya pulang, mungkin tidak memenuhi syarat, kemudian baru dikirim ke Semarang 52 Praja," kata dia.
Baca: Dua Korban Tewas dari Perguruan Silat Sempat Terobos Kerumunan Bonek
Ulang Tahun
Dhea Amanda Praja IPDN Tingkat I Angkatan 28 ternyata sudah sejak lama ingin menjadi seorang Praja.
Hal ini diungkapkan Adik Dhea, Amalia Putri, bahwa kakaknya sejak masih berstatus siswa di SMAN 2 Bandar Lampung sudah mempersiapkan dirinya.
"Mulai masih gemuk sampai dia kurus diet, ya karena ingin masuk sekolah kedinasan itu, selain itu memang didorong oleh orangtua," tutur Amalia kepada Tribun Lampung, Minggu (1/10/2017).
Meski demikian, setelah masuk dan akan menjalani pendidikan ada sedikit perubahan dari kakak Amalia ini.
"Jadi dia pernah update di strory IG-nya, makan cokelat biar gak stres, sebelumnya kakak juga menghapus foto-foto di IG, kalau facebook-nya dinonaktifkan tahun lalu," kenang Amalia.
Amalia pun sangat terpukul sebab kurang beberapa hari lagi kakaknya akan berulang tahun.
"Iya tanggal 9 Oktober besok ini, kakak saya kelahiran tahun 1999, tinggal beberapa hari lagi usianya sudah genap 18 tahun," ujarnya.
Paman Dhea, Herniyanto, membenarkan hal tersebut, sebentar lagi Dhea akan berulang tahun tapi belum genap usianya sudah berpulang.
"Ya mendadak sekali ini, lulus juga rasanya baru kemarin, di SMAN 2 Bandar Lampung, anaknya biasa gak neko-neko," katanya.
Herniyanto menuturkan saat ini orang tua Dhea sedang menjemput jenazah di Semarang bersama dengan pihak BKD Provinsi Lampung.
"Nantinya belum tahu, kapan akan kembali lagi ke Lampung, tapi yang jelas akan dikebumikan besok di makam keluarga depan UBL," kata dia.