WN Jerman Jadi Korban Pencurian Data Kartu Kredit
Ia tidak pernah mendapat pemberitahuan saat kartu kreditnya dipakai dan setelah dicek ternyata dipakai di dua hotel
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seorang WN Jerman Leandro (36) mengalami hal tak mengenakan saat berkunjung ke Bali.
Bagaimana tidak, jauh pelesir dari Jerman ke Pulau Dewata, ia malah mendapati kartu kreditnya dibobol oleh orang tak dikenal.
Ia pun melaporkan kejadian ini ke Ditreskrimsus Polda Bali.
"Jadi teman saya ini berlibur. Tiba-tiba saat akan melakukan pembayaran dengan kartu kreditnya katanya over limit. Tentu saja, ini membuat kecurigaan ada pembobolan oleh orang tidak bertanggungjawab," ucap Stefan L (33) rekan korban yang mendampingi pelaporan di Polda Bali kepada Tribun Bali, Kamis(5/10/2017).
Stefan mengaku, rekannya mengalami pencurian data nasabah.
Masalahnya, ia tidak pernah mendapat pemberitahuan saat kartu kreditnya dipakai.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada transaksi ke dua hotel.
Namun tidak diketahui siapa yang menggunakan. Karena itu, pencurian data ini kemudian dilaporkan ke Mapolda Bali.
"Gara-gara ini harus extend (diperpanjang). Dan memang kami tidak tahu lagi selain melapor ke polisi," ungkapnya.
Dijelaskannya, bahwa rekannya tiba di Bali pada 14 September 2017, dan pencurian ini baru diketahui pada 28 September 2017.
Korban mengalami kerugian sekitar Rp. 10,5 juta. Dan laporan diajukan pada 30 September lalu.
"Kami cuma ingin kasus ini bisa diungkap," bebernya. (ang)