Menteri Asman Abnur Puji Layanan Publik di Polrestabes Surabaya
Menteri PANRB, Asman Abnur memberi apresiasi tinggi terhadap layanan publik yang dilakukan Polrestabes Surabaya.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur memberi apresiasi tinggi terhadap layanan publik yang dilakukan Polrestabes Surabaya. Dia memuji keberadaan command center dan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya.
Menteri Asman Abnur melakukan kunjungan ke Polrestabes Surabaya dan melihat layanan publik yang ada di Mapolrestabes Surabaya.
Didampingi Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, menteri Asman melihat ruangan command center dan
SPKT.
Saat berada di command center, menteri Asman terlihat seksama melihat sebanyak 40 layar monitor yang terkoneksi dengan kamera CCTV milik Pemkot Surabaya.
Menteri Asman terlihat serius ketika melihat layar monitor kondisi lalu lintas dan aktivitas masyarakat Surabaya. Melalui monitor juga bisa dilihat kerumunan masyarakat dan suasana jalan.
Dari gedung command center, menteri Asman dan rombongan mengunjungi ruangan SPKT.
Menurut menteri Asman, layanan di Mapolrestabes Surabaya dinilai sudah cukup baik dan terkoneksikan satu sama lainnya.
Lewat Command Center semua wilayah hukum Polrestabes Surabaya dapat termonitor lewat layanan berbasis elektronik yakni camera CCTV.
Inovasi yang dibuat oleh Polrestabes ini layaknya sudah standar internasional. Layanan seperti ini sudah diterapkan di Singapura dan kota-kota besar di luar negeri.
"Polisi di Singapura tidak perlu ada di jalan, mereka tinggal memantau kamera CCTV. Mereka Tinggal tekan tombol untuk mengetahui ada pelanggaran. Rupanya ini sudah ada di Surabaya," kata Asman Abnur, Jum'at (9/10/2017).
Melalui monitor TV yang terkoneksi CCTV, lanjut Asman, polisi sudah bisa melihat pelanggaran lalu lintas. Apalagi Surabaya sudah memberlakukan tilang pakai CCTV atau E-tilang.
Sehingga nanti pelanggar bisa lebih cepat terdeteksi dan dilakukan tindakan.
"Kedepannya juga memungkinkan pelanggar tak perlu membayar di bank, cukup bayar pakai e-money," tutur Asman.
Sistem tersebut, kata Asman, daerah lain di Indonesia sudah membuatnya.Namun Surabaya selangkah lebih maju.
"Sekali lagi saya beri apresiasi kepada Surabaya karena selangkah lebih maju. Mudah-mudahan menjadi contoh kota lainnya," jelas Asman.
Mohammad Iqbal menuturkan, pihaknya bakal memaksimalkan layanan publik. Melalui command center, maka dirinya bisa memonitor dan mengkordinasikan dengan lainnya.
"Kami bisa memonitor semua kegiatan yang ada di Surabaya. Ini memudahkan kita saat memantau kemanan dan ketertiban Surabaya," terang Iqbal.
Iqbal memberi contoh, kerusuhan Bonek dan PSHT beberapa hari lalu juga termonitor di command center. Pelaku akhirnya bisa terungkap.
"Melalui command center, kami juga bisa memantau kegiatan masyarakat yang sedang menjadi trending topic," kata Iqbal. (Fat)