Ribuan Driver Ojek dan Taksi Online Berkumpul di Gedung Sate, Polisi Kerahkan 2 Ribu Personel
Pihak kepolisian mengamankan seluruh proses jalannya demonstrasi, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sekira 2000 personel polisi mengamankan jalannya demonstrasi ribuan driver transportasi online di depan Gedung Sate, Senin (16/10/2017).
Pihak kepolisian mengamankan seluruh proses jalannya demonstrasi, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.
"Titik kumpul di sini, Monumen Perjuangan, kita kawal juga di Gedung Sate, kami siapkan pengamanan," ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo kepada wartawan di depan Gedung Sate, Senin (16/10/2017).
Ia juga mengatakan akan mengamankan massa aksi saat membubarkan diri.
"Kembali juga sama, kami kawal juga ke rumah masing-masing, sehingga situasi kondusif," ujarnya.
Pengamanan dilakukan untuk mencegah tindakan kriminal yang dilakukan oknum yang memanfaatkan kerumunan orang banyak.
Ditanya Najwa Shihab Apakah Akan Bertemu Ahok di Tahanan, Begini Jawaban Anies-Sandi: Muter-muter! https://t.co/NsoJV6Tj6N via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 16, 2017
Selain di titik aksi, kepolisian juga menyiapkan pengamanan di titik-titik luar aksi.
Sebanyak satu pleton polisi yang menggunakan sepeda motor berjaga di daerah sekitar Dago, Pasteu, dan Terminal Cicaheum.
Ia juga mengatakan polisi akan menjaga sepeda motor milik massa aksi di beberapa titik.
Baca: Anda Seafood Lovers? Jangan Lewatkan Kafe Vitamin Sea yang Asyik Banget
"Perkiraan ancaman masih banyak karena melibatkan banyak orang. Ada kemungkinan orang mencopet, berantem, provokasi, ini kita kawal dari awal," ujarnya.
Massa aksi yang mengatasnamakan Geram Online yang terdiri dari ratusan driver transportasi online menggelar aksi di depan Gedung Sate pada pukul 10.15 WIB.
Baca: Hadapi Sidang Putusan Cerai, Pengacara Nafa Urbach Sebut Kliennya Sudah Tak Serumah dengan Zack Lee
Massa aksi menyampaikan aspirasi kepada pemerintah untuk segera membuat peraturan untuk transportasi online.
Massa aksi ingin haknya mencari nafkah sebagai driver transportasi online dapat dilindungi dan konflik antara transportasi online dan transportasi konvensional usai.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.