Kisah Tukang Rongsokan 11 Tahun Merawat Anaknya yang Tergolek di Kasur
Pasangan suami istri, Daminah (48) dan Siswanto (53) merupakan sosok orangtua yang sangat penyabar.
Editor: Hendra Gunawan
Daminah mengatakan, Nur Roqhim makan sebanyak dua kali, dan minum susu sekali setiap pagi.
Dengan penghasilan suaminya yang pas-pasan, terkadang ia harus berhutang ke saudaranya untuk mencukupi kebutuhan si kecil.
Sebulan sekali ia harus membeli kebutuhan si kecil, di antaranya susu, popok, dan juga tisu.
"Sebenarnya ya nggak cukup, harus beli pampers, susu, tisu. Kadang yang terpaksa ngutang," katanya.
Sebulan sekali, ia memeriksakan kondisi kesehatan anaknya ke rumah sakit Caruban.
Untuk biaya berobat semuanya sudah ditanggung menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS)
Meski harus merawat anak yang tidak tumbuh sempurna setiap hari selama 12 tahun, Daminah ataupun suaminya tidak pernah mengeluh. Ia selalu merawat anaknya dengan penuh kasih sayang.
Daminah menceritakan, pada awalnya sempat ada beberapa orang yang mencibir keluarganya.
Namun, hal itu tak membuat kasih dan sayangnya terhadap putranya berkurang.
"Anak kayak gitu kok masih di rawat. Mbok dibiarkan mati saja," kata Daminah menirukan ucapan seseorang kepadanya waktu itu.
Daminah mengatakan, ketika awal mengetahui anaknya terkena hidrosefalus ia tak henti-hentinya menangis.
Namun, lama kelamaan akhirnya ia tersadar bahwa ia dan suaminya sedang mendapatkan ujian dari Tuhan.
"Ya Allah beri saya kesabaran. Merawat anak seperti ini. Saya terima dengan iklhas. Bapak dan anak saya juga bilang supaya saya sabar dan tidak mengeluh. Jangan pernah dibentak dan dimarahi," katanya sambil mengusap matanya yang tampak berkaca-kaca.
Ia hanya bisa berharap dan berdoa, kondisi anaknya bisa semakin membaik.
"Setiap hari saya berdoa supaya anak saya sembuh.Kalau nggak sembuh ya, saya serahkan semua kepada Allah," imbuhnya.