Perilaku Aneh Istri Ketua DPRD Kolaka di Sel Tahanan Saat Tengah Malam
Lalu bagaimana keadaan Andi Erni usai menghabisi nyawa suami sendiri yang meruapakan ketua DPRD Kolaka?
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sementara 3 anak korban tidak ikut diperiksa lantaran masih kecil.
Seperti dikutip dari SultraKini.Com, sebelum meninggal rumah tangga korban sedang tidak harmonis.
Tidak jarang, keduanya kerap terlibat cekcok.
"Memang sudah sering bertengkar dengan istrinya. Tapi tidak tahu apa yang jadi penyebabnya. Padahal korban dan istrinya baru saja tiba dari tanah suci," ucap salah seorang sumber.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Umum Daerah HM Djafar Harun Kolaka Utara (Kolut), dr. Syarif membantah tak memberikan menanganan maksimal terhadap korban.
Menurut dr Syarif, pihaknya sudah memberikan tindakan medis sesuai prosedur.
Syarif mengungkapkan saat kejadian 17 Oktober sekitar pukul 22.00 Wita, pihaknya langsung menuju tempat tinggal korban di rumah jabatan ketua DPRD.
karena melihat kondisi korban pihaknya meminta agar segera dibawa ke RSUD HM Djafar Harun.
Namun keluarga korban sempat tak mengijinkan.
Usai bernegosiasi dengan pihak keluarga akhirnya korban dibawa ke rumah sakit.
"Kami langsung melakukan penanganan dan kondisi beliau masih sadar. Kami melakukan kontrol, kondisi beliau masih baik, HB baik, dimonitor baik, jika dikatakan mengapa tidak dilakukan segera operasi, itu belum dapat dilakukan. Kami mesti melakukan pemantauan dan observasi, stabilisasi, pemantauan tekananan darah dan itu rangkaian tindakan dan kasus medis beliau ini tidak mendesak untuk di operasi dan sudah tertangani pendarahannya,” jelas Syarif seperti dikutip dari SultraKini.Com Minggu (22/10/2017).
Pihak rumah sakit, karta dr Syarif merujuk korban untuk ditangani di RSUD Benyamin Guluh Kolaka, dengan alasan dokter bedah RSUD Djafar Harun sedang ada urusan di luar kota.
"Makanya kami sarankan pasien dirujuk di rumah sakit yang ada dokter bedahnya," ujar Syarif. (*)