Ketua RT Tak Menyangka Lelaki Ini Diamankan Densus 88, Padahal Aktif Ikuti Undangan
Berdasarkan keterangan Ketua RT 06 Dodi Siswanto, H sehari-hari bekerja memperbaiki handphone atau tukang service handphone.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Hendra Gunawan
" Dari data dokumentasi kependudukannya yang bersangkutan sebelumnya tinggal di Dumai. Kemudian saya tanya pekerjaannya ya tukang service handphone," terang Dodi.
Dodi mengaku tidak tahu banyak soal aktifitas H yang memiliki enam orang anak tersebut.
Istri H sendiri juga jarang keluar rumah.
"Saya kaget juga tahu-tahu polisi menelepon saya. Kemudian diminta ikut mendampingi saat penggeledahan. Saat saya lihat ada mobil polisi dan personel berpakaian lengkap densus 88 saya langsung terfikirkan soal terorisme," ungkap Dodi.
Dari pantauan tribunpekanbaru.com di rumah H di blok E5 tidak ada spanduk atau pemberitahuan kalau H bisa service handphone.
Warga di sekitar yang sudah tahu kepandaian H yang datang langsung.
Seperti pengakuan salah seorang tetangga H yang bernama tata.
Kepada tribun, Tata mengaku pernah meminta tolong memperbaiki handphone miliknya.
"Kemarin ada dua handphone yang saya perbaiki disana," terangnya.
H memiliki ruang tersendiri untuk aktifitasnya itu.
Lokasinua dibagian dapur rumah seperti yang disebutkan Tata.
"Ya seperti itulah. Banyak kabel-kabel juga saya lihat," terang Tata.
Terkait aktifitas tetangganya itu, Tata mengatakan bahwa H sering terlihat keluar malam.
"Kadang jam 12 pulang jam 02.00 WIB. Saya tidak tahu aktifitasnya itu," ungkapnya.
Saat diamankan tim Densus 88, tidak ada perlawanan dari H.
Polisi juga membawa beberapa barang dari dalam rumah.
Menurut Tata barang yang dibawa seperti laptop dalam bungkusan plastik.
Kemudian juga ada beberapa buku. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.