TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Warganet pengguna Facebook dihebohkan oleh sebuah video yang memperlihatkan semburan lumpur di wilayah Tasikmalaya.

Video itu diunggah oleh akun Lika Ikok Cuncun, Senin (23/10/2017).

Pada video terlihat tanah di suatu area perkarangan memuntahkan lumpur yang menyembur ke atas.

Semburan lumpur itu diiringi oleh suara dan asap yang terus mengepul.

Baca: Tak Ingin Merasa Sakit Saat Cabut Bulu Kemaluan? Pakai Saja Kunyit, Begini Caranya

"Ngeri banget telah terjadi keluar seperti ini di daerah Cigunung Tasikmalaya," tulis si pengunggah video.

Video tersebut telah dibagikan lebih dari 5 ribu kali dan dibanjiri sebanyak 354 komentar oleh netizen yang heran.

Menurut informasi yang didapat dari Kompas, Rabu (25/10/2017), adanya kejadian tersebut telah dikonfirmasi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, EZ Alfian.

Alfian mengatakan semburan lumpur panas itu terjadi di Kampung Sindangrasa, RT 03 RW 01, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya.

Menurut keterangan darinya, warga melapor kepada BPBD setelah kejadian itu sudah berlangsung beberapa hari.

Pengujian sampel air, lumpur, dan udara pun telah dikoordinasikan dengan instansi terbaik.

Baca: Gelar Rapat dengan Satpol PP, Sandiaga Uno Kaji Ulang Penataan Pasar Tanah Abang

"Semburan lumpur tersebut berawal dari warga yang menggali sumur air," terang Alfian, Rabu (25/10/2017).

Warga setempat mengaku resah dan takut jika semburan semakin membesar dan lumpur masuk ke rumah, atau bahkan berakhir seperti kasus Lumpur Lapindo di Sidoarjo.

"Warga di sini ketakutan semburan lumpur akan membesar seperti kasus Lapindo," jelas Hendar (35), seorang tokoh masyarakat kampung setempat.

Pasalnya, semburan kembali terjadi di hari kedua setelah sempat menurun dari ketinggian mencapai 6 meter pada Senin (23/10/2017).

Baca: Para Dokter Koas Pegang HP di Depan Jasad Rara Sitta, Netizen Mempertanyakan

Semburan setinggi 1-2 meter di hari kedua juga disertai kemunculan lubang semburan baru yang berjarak 2 meter dari lubang semburan pertama.

Gelembung-gelembung kecil bahkan mulai muncul di kolam warga yang berlokasi di sekitar tempat kejadian. (TribunVideo.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)