Sadis! Guru SD Dirampok, Kedua Tangannya Dipatahkan
awanan perampok di Kota Medan sepertinya benar-benar tak takut mati. Masih ada pelaku lain yang nekat merampok di siang bolong
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan/Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kawanan perampok di Kota Medan sepertinya benar-benar tak takut mati.
Meski sudah banyak pelaku yang dikirim ke 'neraka' dengan upaya tindakan tegas aparat kepolisian, namun tetap saja ada pelaku lain yang nekat merampok di siang bolong.
Kali ini, korbannya adalah seorang Guru Sekolah Dasar bernama Orni (57). Wanita yang tinggal di Jalan Nusa Indah Raya, Medan ini dirampok ketika berada di atas becak motor (Betor) menuju rumahnya.
Menurut keterangan menantu korban bernama Joko, peristiwa terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Selepas mengajar, Orni menyetop beca dari depan SDN 060919 yang ada di kawasan Jalan Setiabudi, tepatnya di dekat Titi Bobrok Sunggal.
"Ketika betor yang ditumpangi mertua saya melintas di Jalan Sei Sekambing, muncul dua orang laki-laki berboncengan naik motor bebek. Kemudian, para pelaku ini menarik tas milik ibu mertua saya," kesal Joko, Kamis (2/11/2017) petang.
Tak mau kehilangan harta bendanya, Orni melawan. Terjadi aksi saling tarik antara pelaku dan korban. Karena kalah tenaga, Orni terjatuh dari motor.
"Ibu mertua saya sempat terseret di aspal. Kedua tangannya patah, bahu kirinya juga patah sepertinya," kata Joko.
Karena kondisinya mengkhawatirkan, pihak keluarga yang belakangan mendapat informasi membawa Orni ke rumah sakit terdekat.
Namun, untuk pemulihan patah tulang, korban dibawa ke pengobatan tradisional Malumta yang ada di Jalan Pasar VII, Gang Telo Helvetia. Saat ini, korban masih terbaring lemah di tempat perawatan.
"Besar harapan saya pelakunya ini ditangkap dan ditindak tegas. Jika dibiarkan, tentu akan ada korban lain seperti ibu mertua saya ini," kata Joko yang merupakan wartawan senior di Kota Medan.(Ray/tribun-medan.com)