Wisatawan di Pantai Balekambang Malang Tewas Terseret Ombak
Terseret ombak laut, Didik Mulyadi (24) warga desa Bandungrejo, kecamatan Bantur, kabupaten Malang, ditemukan meninggal dunia
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Terseret ombak laut, Didik Mulyadi (24) warga desa Bandungrejo, kecamatan Bantur, kabupaten Malang, ditemukan meninggal dunia.
Korban meninggal setelah tenggelam terbawa ombak laut Pantai Balekambang di desa Srigonco kecamatan Bantur kabupaten Malang, Minggu (5/11).
Kapolsek Bantur, AKP Yatmo mendampingi Kapolres Malang, AKBP H Yade Setiawan Ujung membenarkan adanya kejadian tersebut.
Dijelaskan Yatmo, peristiwa itu berawal dari korban bersama temannya, Aldi berwisata ke pantai Balekambang.
Mereka datang di pantai Balekambang sekitar pukul 09.00 WIB.
"Satu jam berjalan dan bersantai, sekitar pukul 10.00 WIB korban bersama temanya mandi di pantai Balekambang," kata Yatmo, Minggu (5/11).
Ketika sedang asyik mandi dan bermain di pantai Balekambang, menurut Yatmo, sekitar pukul 11.30 WIB, tiba-tiba datang ombak besar. Keduanyapun langsung terbawa ombak.
Hal itu membuat sejumlah petugas penjaga pantai Balekambang langsung memberikan pertolongan.
Namun hanya teman korban yang berhasil diselamatkan tim penjaga pantai, sedangkan korban hilang tenggelam.
Baru sekitar pukul 12.45 WIB, ungkap Yatmo, korban ditemukan tim penolong dan SAR Balekambang serta jajaran Polsek Bantur, namun korban sudah dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Tubuh korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Pihak keluarga menolak tubuh korban dilakukan otopsi di RSSA Malang," tandas Yatmo.
Sementara Direktur Utama PD Jasa Yasa, Ahmad Faiz Wildan mengatakan, pihaknya sebagai pengelola obyek wisata Pantai Balekambang sudah memberikan peringatan kepada pengunjung untuk tidak mandi.
Di sejumlah titik telah dipasang banner dan spanduk larangan mandi di laut Balekambang karena ombak yang berbahaya bagi wisatawan.
"Himbauan itu sudah terpasang di lokasi pantai Balekambang, dan himbauan itupun juga selalu diberikan oleh petugas penjaga Pantai dari Jasa Yasa," kata Faiz Wildan.
Untuk peristiwa yang meninggalnya satu wisatawan meninggal tenggelam di Pantai Balekambang, menurut Faiz Wildan, berdasar laporan petugas penjaga Pantai sudah ada peringatan bendera merah yang dikibarkan.
Namun karena jumlah wisatawan yang berkunjung dan berwisata di Pantai Balekambang cukup banyak dimungkinkan bendera peringatan itu tidak terlihat oleh dua orang wisatawan yang sedang mandi.
Hingga akhirnya keduanya tenggelam terseret ombak laut pantai Balekambang dan satu korban berhasil diselamatkan, sedangkan satu korban ditemukan meninggal dunia.
"Kami sampaikan belasungkawa atas musibah yang dialami salah satu wisatawan di pantai Balekambang yang kami kelola," ucap Faiz Wildan.
Memang, diakui Faiz Wildan, pihak PD Jasa Yasa sebagai pengelola obyek wisata Pantai Balekambang sebenarnya sudah berupaya maksimal memberikan rasa keamanan dan kenyamanan kepada para wisatawan.
Hanya saja, ada saja wisatawan yang nekat mandi setelah mungkin melihat kondisi ombak laut yang tenang.
Padahal, sebenarnya ombak yang kelihatan tenang di permukaan belum tentu kondisi didalam juga tenang.
Karena justru ombak bawah laut terutama di palung yang ada di Pantai Balekambang cukup berbahaya.
"Untuk itu, kamipun akan senantiasa memperketat penjagaan di obyek wisata Pantai Balekambang dan lainya."
"Petugas selalu kami perintahkan mengawasi ketat para wisatawan yang berlibur dan segera bertindak manakala ada tanda-tanda bahaya yang membahayakan jiwa wisatawan," tutur Faiz Wildan.