Bisnis Sewa-menyewa Ambulans RSUP Adam Malik Berlangsung Sejak 1990-an
Bisnis sewa-menyewa ambulans diatur dalam perjanjian kerja sama operasional (KSO) antara pengusaha ambulans dengan RSUP Adam Malik.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bisnis sewa-menyewa angkutan orang sakit dan jenazah atau ambulans di RSUP Adam Malik telah ditekuni Anggota DPRD Kota Medan, Markuat Sembiring.
Ia menjabat juga sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di DPRD Kota Medan. Usaha menyewakan ambulans ini sudah berjalan sejak lama di RSUP Adam Malik.
Bisnis sewa-menyewa ambulans diatur dalam perjanjian kerja sama operasional (KSO) antara pengusaha ambulans dengan RSUP Adam Malik.
"Kami KSO. Kami membantu operasional rumah sakit. Untuk operasional ambulansnya, yang mengatur ambulansnya adalah pihak rumah sakit," ujar Markuat Sembiring melalui sambungan Telepon, Senin (6/11/2017).
Menurutnya, tarif ambulans yang dikenakan kepada warga sudah ditentukan pihak rumah sakit, yang diukur dari jarak per kilometer yang ditempuh ambulans.
"Tarif ambulans di RS Adam Malik itu lebih murah dari tarif-tarif yang lain. Bisa dibandingkan tarif dari Adam Malik itu dengan tarif di rumah sakit yang lain. Kalau kamu bandingkan lebih murah dua kali lipat dari rumah sakit lain," ujarnya.
Namun saat disampaikan bagaimana mereka bisa mendapat untung sebagai pebisnis jika tarif ambulans mereka lebih murah? Markuat mengutarakan jumlah trip yang mereka dapat di RSUP Adam Malik lebih banyak dari rumah sakit mana pun di Medan sehingga mereka mendapat untung.
"Memang lebih banyak tarif mereka, namun frekwensi yang diantar lebih banyak di Adam Malik. Karena Adam Malik kan rumah sakit pusat. Rumah sakit rujukan paling banyak. Banyak yang ninggal, semua yang di rumah sakit tipe B yang tidak tertolong dirujuk ke Adam Malik," katanya.
Kuat menyebut karena murahnya tarif ambulans di RSUP Adam Malik, pengusaha pun hanya bisa menyewakan ambulans yang kondisinya seadanya saja, dan harga mobilnya murah.
"Makanya kami tidak berani membeli mobil baru dari dealer. Tidak terbayar kreditnya itu. Mana berani kami masukkan mobil berharga ratusan juta. Yang kami masukkan seadanya saja. Yang penting perawatannya bagus," ujarnya.
Ia mengutarakan dia memiliki tiga unit ambulans yang beroperasi di Adam Malik, dan sudah beroperasi sejak rumah sakit RSUP Adam Malik baru dibangun.
"Dari dulu sejak rumah sakit itu berdiri, tahun 90-an. Sebelum rumah sakit itu memiliki ambulans kami sudah di situ. Dulu belum ada jalan bagus, jalan-jalan masih rusak kami sudah di situ. Jadi kami di situ sebagai penghargaan itu. Makanya kita dikasih terus," ujarnya.
Ambulans miliknya hanya berfungsi mengantarkan jenazah, sehingga kelengkapan ambulans sekadarnya.
Meskipun, kadang ada saja pasien yang ingin dirujuk ke rumah sakit yang dekat dengan rumahnya mereka antarkan. 'Kadang ada yang sakit juga, cuma kalau sudah tidak ada ambulans rumah sakit," sebutnya.
Saat ditanyakan kenapa hanya ambulans mereka saja beroperasi di RSUP Adam Malik, Kuat Surbakti mengutarakan itu adalah salah satu solusi supaya ambulans di Adam Malik mudah diatur.
"Kalau banyak nanti ribut, susah diatur. Lagian kan selama kami beroperasi kami selalu menjaga nama baik RSUP Adam Malik seperti yang tertuang dalam perjanjian kami," ujarnya seraya tersenyum. (ryd)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.