Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah 9 Hari Keluarga Imigran Afganistan Telantar di Kota Semarang

Sekeluarga imigran asal Afganistan telantar di Kota Semarang selama sembilan hari.

Penulis: Muh Radlis
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sudah 9 Hari Keluarga Imigran Afganistan Telantar di Kota Semarang
Istimewa
Satu keluarga masing-masing bernama Muhammad Husein (33), Qudsiah (30), dan ketiga anaknya Ali Khisoh (9), Ahmad (7) dan Ilyas (3) tinggal di sebuah warung mi ayam di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), Jalan Hanoman, Kota Semarang. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sekeluarga imigran asal Afganistan telantar di Kota Semarang selama sembilan hari.

Mereka telantar dan tinggal di warung mi ayam di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Semarang.

Satu keluarga yang masing-masing bernama Muhammad Husein (33), Qudsiah (30), dan ketiga anaknya Ali Khisoh (9), Ahmad (7) dan Ilyas (3) tinggal di sebuah warung mi ayam setelah ditolak tinggal di Rudenim lantaran kondisi penampungan di tempat itu telah kelebihan kapasitas.

Baca: Cerita Keluarga Imigran Afganistan Terpaksa Tinggal di Warung Lantaran Rudenim Tak Muat Lagi

Di warung mi ayam tersebut, Husein dan keluarganya menumpang tidur.

Jika warung mi ayam buka dan melayani pelanggan, Husein pindah ke pos kamling tak jauh dari warung.

Berita Rekomendasi

Husein dan keluarganya sebenarnya telah tinggal di Indonesia selama empat bulan. Sebelum di Kota Semarang, sekeluarga ini tinggal di daerah Bogor.

Baca: Para Pemilik Konter di Kabupaten Kudus Bakar Kartu Perdana Senilai Rp 250 Juta

Menggunakan bus, Husein ke Kota Semarang bersama anak istri dan beberapa tas besar berisi barang-barang miliknya.

Satu keluarga masing-masing bernama Muhammad Husein (33), Qudsiah (30), dan ketiga anaknya Ali Khisoh (9), Ahmad (7) dan Ilyas (3) tinggal di sebuah warung mi ayam di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), Jalan Hanoman, Kota Semarang.
Satu keluarga masing-masing bernama Muhammad Husein (33), Qudsiah (30), dan ketiga anaknya Ali Khisoh (9), Ahmad (7) dan Ilyas (3) tinggal di sebuah warung mi ayam di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), Jalan Hanoman, Kota Semarang. (Istimewa)

Untuk modal ke Semarang, Husein mengaku menjual handphonenya.

"Jual handphone untuk ongkos ke sini," kata Husein.

Selama sembilan hari tinggal di warung mi ayam, Husein kerap mendapat bantuan makanan dan uang saku dari warga sekitar yang melintas.

Warga sekitar, Jaelani, mengaku tak tega melihat kondisi satu keluarga itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas