Besok Pra Munas Alim Ulama di Manado Hadirkan Pembicara Said Agil Siradj dan Megawati
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Pra-Musyawarah Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Kota Manado, Sabtu.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Pra-Musyawarah Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas Alim Ulama dan Konbe NU) di Kota Manado, Sabtu (11/11/2017).
Munas Alim Ulama dan Konbe NU akan mengambil tema NU dan Kebhinekaan.
Acara seminar ini rencananya akan dibuka oleh Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE di Hotel Aryaduta Manado, Sabtu (11/11/2017) dan dihadiri dua pembicara utama, yaitu Prof Dr. KH. Said Agil Siroj, MA (Ketua Umum PBNU) serta mantan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Seminar juga akan menerima masukan dari KH Yahya Cholil Staquf (Katim 'Aam Syuriyah PBNU) serta Pendeta AWB Sumakul (Ketua Sinode Gereja Injili Minahasa) dan Prof. Dr. Yong Ohoitimur (Rektor Universitas Delasale).
Kegiatan Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Manado ini rencananya diikuti oleh para utusan dari pengurus wilayah NU se-Indonesia Timur.
Wilayah ini meliputi Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, NTT, Bali, Gorontalo, Sulsel, Sulteng, Sulbar dan Sultra, di samping Ormas dan FKUB se-Provinsi Sulut sendiri.
Khusus untuk Sulut Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU juga melibatkan para utusan dari PCNU, Badan Otonom dan Lembaga NU se-Provinsi Sulut.
Baca: Pagi Ini Menteri Susi Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari ITS Surabaya
Ketua PBNU Robikin Emhas yang juga Ketua Panitia Munas Alim Ulama dan Konbes NU mengatakan rangkaian kegiatan Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU ini merupakan kegiatan yang ke-empat.
Kegiatan pertama telah berlangsung di Zona Indonesia Tengah di Palangkaraya Kalimantan Tengah pada 20 Oktober 2017.
Kegiatan Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU kedua di Zona Indonesia Barat berlangsung di Lampung 3-4 November 2017.
Robikin mengatakan Manado sengaja dipilih karena daerah ini dikenal sebagai miniatur keragaman di Indonesia.
Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU Zona Indonesia Timur di Manado ini secara bersamaan juga berlangsung di Jawa, tepatnya Purwakarta, Jawa Barat sebagai rangkaian kegiatan Pra-Munas Alim Ulama ketiga, khusus tema Bahtsul Masail.
"Keragaman atau kebhinekaan adalah suatu keniscayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Itu adalah karunia Tuhan yang harus kita pelihara. Jangan sebaliknya, kebhinekaan dirusak dan dijadikan alat mendestruksi harmoni sosial dan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Robikin Emhas dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (10/11/2017).
Amin Lasena, Ketua Panitia lokal Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Manado menyatakan, ada dua hal hingga acara kegiatan ini terselenggara di Manado.
Pertama adalah bentuk kepercayaan PBNU pada PWNU Sulut.
Kedua karena huhungan baik NU dengan para pimpinan di Sulut.
"PWNU dan Gubernur punya visi yang sama untuk terus mempertahankan Sulut sebagai miniatur kebhinekaan. Karena itu kami mendukung sepenuhnya kepemimpinan Gubernur," ujar Ketua Panitia Lokal, Amin Lasena.