Dukun Tawarkan Jasa Atasi Kesurupan Massal di SMP 15 Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan Katakan Ini
Siswa-siswa yang sedang mengalami musibah atau menjadi korban kesurupan harus dibangkitkan kembali kepercayaan dirinya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kejadian kesurupan massal terjadi lagi di SMPN 15 Kota Yogyakarta pada Jumat (17/11/2017) siang.
Kejadian ini menjadi perhatian khusus Dinas Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Hari Suasana mengatakan, siswa-siswa yang sedang mengalami musibah atau menjadi korban kesurupan harus dibangkitkan kembali kepercayaan dirinya.
Karenanya, pihak Disdik mengirimkan motivator dan psikolog ke SMPN 15.
"Sebagai lembaga resmi kami mendatangkan motivator bagi siswa dan para guru, yang kami kirimkan mungkin belum setara namun kami berupaya," ungkap Edy pada Jumat (17/11/2017).
Namun hal tersebut ditunda lantaran kondisi yang belum stabil atau kondusif.
Jumat siang motivator direncanakan bertemu dengan para siswa, namun ditunda karena ada siswa yang kesurupan lagi.
"Ini kami tunda dulu sampai waktunya tepat, tapi kami dari Dinas menghimbau ke Sekolah untuk fokus dan konsentrasi pada proses kegiatan belajar-mengajar saja, jangan sampai siswa merasa kosong tidak ada kegiatan," jelasnya.
Edy menjelaskan, Dinas Pendidikan sudah mengirimkan motivator pada minggu lalu usai kejadian kesurupan pertama kalinya.
Ia mengakui, banyak yang menawarkan jasa spiritual atau bantuan dari paranormal.
"Ada kelompok yang datang ke sini menawarkan jasa, mereka itu dukun, tentu saja tidak saya setujui. Tolong jangan mengkomersialisasikan persoalan demit ini," ungkapnya.
Peristiwa kesurupan SMP N 15 Yogyakarta tak hanya sekali terjadi kemarin.
Kejadian ini beruntun sejak kesurupan pertama Jumat (3/11/2017), sedangkan yang kedua terjadi pada Senin (6/11/2017). (gil)