Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hebat, SD Muhammadiyah 1 Ponorogo Sabet 6 Medali di Olimpiade Robotik

Tiga siswa SD Muhammadiyah 1 Ponorogo, Jawa Timur, meraih enam medali, tiga di antaranya medali emas di ajang olimpiade robotik di Tokyo, Jepang.

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Hebat, SD Muhammadiyah 1 Ponorogo Sabet 6 Medali di Olimpiade Robotik
Istimewa
Guru pembimbing Nurcholis (paling kanan) bersama Caesar Wahyu Aji, Raynor Vavian Jiwani dan Dhuha Alif R. Ketiga siswa SD Muhammadiyah 1 Ponorogo ini menyabet 3 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu di ajang International Islamic School Robot Olympiad 2017 di Tokyo, Jepang, 10-15 November 2017. 

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Prestasi siswa asal Indonesia tak ada habisnya dalam kompetisi robot internasional. Kali ini ditorehkan tiga siswa SD Muhammadiyah 1 Ponorogo, Jawa Timur.

Ketiganya adalah Raynoor Favian Jiwani, Dhuha Alif Ramadhani, dan Caesar Wahyu Aji Wibisono. Mereka mampu berbicara banyak di ajang International Islamic School Robot Olympiad 2017 di Tokyo, Jepang, 10-15 November 2017.

Mereka menyabet total 3 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu dari empat kategori yang dilombakan, yakni RC Robot Sumo, RC Robot Soccer, Maze Zolving Robot, dan Gathering Robot.

"Saya senang dan terharu bisa dapat medali emas dan perunggu. Ketika lomba bisa lancar menjalankan robot Somo, Soccer, Maze Zolving dan Gathering," ungkap Raynor yang masih duduk di kelas 5 ini.

Caesar tak kalah heboh. Meski berulangkali juara di berbagai kompetisi robotika tingkat naaional, kali ini ia tak menyangka bersama Raynor dan Dhuha dapat memborong juara kendati para pesaingnya berat.

Guru pembimbing robotika, Nurcholis, mengatakan ketiga siswanya menyisihkan 35 peserta dari berbagai negara seperti dari Turki, Malaysia dan Jepang. Dua negara terakhir menjadi pesaing berat mereka.

"Kami ikut empat kategori dan juara semua,” ujar Nurcholis dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Sabtu (18/11/2017).

Berita Rekomendasi

Nurcholis menambahkan, sebelum ke Tokyo anak duduknya mempersiapkan diri untuk tampil maksimal selama tiga bulan terakhir, di antaranya dari latihan dan pendalaman materi.

Di balik prestasi yang melambungkan nama SD Muhammadiyah 1 Ponorogo dan Indonesia, mereka terkendala di antaranya robot ditahan bea cukai.

"Saat lomba Maze Solving Robot sempat mengalami error yang akhirnya hanya dapat juara 3," beber Nurcholis.

Indonesia tak hanya diwakili SD Muhammadiyah 1 Ponorogo saja tapi juga ada perwakilan tim asal Bandung, Surabaya, Sidorejo, Denpasar, dan Mojokerto.

Kepala SD Muhammadiyah 1 Ponorogo, Triono Ali Mustofa M.Pdi, mengaku bangga atas perjuangan guru pembimbing dan anak-anak didiknya atas semua prestasi ini.

"Prestasi internasional ini tidak lepas dari dukungan penuh orang tua. Sebelumnya tim robotik SD Muhmamdiyah juga mendapat prestasi di Malaysia," ungkap Triono yang juga alumnus Pondok Modern Gontor ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas