Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelabuhan Kuala Tanjung Ditarget Beroperasi Pada 2018

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi targetkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung milik PT Pelindo I beroperasi tahun 2018

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Pelabuhan Kuala Tanjung Ditarget Beroperasi Pada 2018
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Pekerja menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Multi Purpose Kuala Tanjung milik PT Pelindo I, di Batubara, Sumatera Utara, Kamis (9/11/2017). Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap I berkapasitas 500 ribu TEUs yang telah mencapai 92 persen (sisi laut) dan 71 persen (sisi darat) ditargetkan selesai pada Desember 2017 dan beroperasi pada April 2018. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI) 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA TANJUNG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi targetkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung milik PT Pelindo I beroperasi tahun 2018.

Hal ini dikatakan Menhub usai meninjau langsung progres pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung bersama Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo dan Dirut PT Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana, Jumat (24/11/2017).

“Selesai pembangunan kita tetapkan soft launching Pelabuhan Kuala Tanjung pada Maret 2018,” ucap Menhub.

Dijelaskan Menhub dengan adanya Pelabuhan Kuala Tanjung maka pelabuhan ini akan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Bitung. Berbagai sarana dan prasarana infrastruktur telah disiapkan untuk mendukung fungsi pelabuhan ini.

“Kita siapkan infrastruktur yang tidak tanggung-tanggung, ada jalan eksisting, jalan tol, dan kereta api. Nanti Dirjen Perhubungan Laut berikan surat edaran, pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia harus identifikasi, setelah itu keharusan mereka melakukan transhipment di Kuala tanjung, itulah yang namanya hub,” jelasnya.

Lanjutnya, selain menjadikan hub internasional di kawasan barat Indonesia Menhub berharap nantinya Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai pelabuhan transshipment dan pelabuhan untuk mendukung Kuala Tanjung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Kalau itu terjadi ini ada suatu kebangkitan, lompatan suatu hub sistem yang kita lakukan ditambah lagi lokasinya yang ideal, di ujung Selat Malaka,” ujar Menhub.

Berita Rekomendasi

Pada kesempatan yang sama Menhub meminta kepada Pelindo 1 untuk pro aktif bekerjasama dengan konsultan professional untuk bisa memberikan peluang bagi kapal-kapal dari Eropa, China, Amerika untuk bisa transshipment di Pelabuhan Kuala Tanjung.

Proyek pembangunan Terminal Multipurpose di Pelabuhan Kuala Tanjung kini sudah mencapai 94% untuk sisi laut dan 74,5% untuk sisi darat. Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan merupakan pintu masuk Pulau Sumatera.

Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs yang dikembangkan secara bertahap hingga tahun 2023. Tahap I merupakan Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung disiapkan dengan memiliki kapasitas 500 ribu TEUs yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal yang merupakan anak usaha gabungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari: Pelindo 1, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya dengan komposisi penyertaan saham Pelindo 1 sebesar 55%, PT Pembangunan Perumahan 25%, dan PT Waskita Karya sebesar 20%. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap II yaitu Pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha (2016-2018), tahap III Pengembangan Dedicated/Hub Port(2017-2019), dan Tahap IV pengembangan kawasan industri terintegrasi (2021-2023).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas