Turis Asing Gratis Menginap Satu Malam di Hotel, Hari Berikutnya Diskon 50 Persen
Menteri Pariwisata mengumumkan para turis yang tidak bisa mendapatkan penerbangan dari Bali akan mendapatkan akomodasi 1 malam gratis oleh pihak hotel
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebaran abu Erupsi Gunung Agung menyebabkan Bandara Gusti Ngurah Rai ditutup.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengumumkan para turis yang tidak bisa mendapatkan penerbangan dari Bali akan mendapatkan akomodasi 1 malam gratis oleh pihak hotel.
Malam selanjutnya wisatawan hanya membayar 50 persen saja.
"Industri perhotelan jangan berhitung untung rugi dulu, melayani customers yang sedang panik dan tidak bisa terbang pulang, itu jauh lebih penting," kata Arief Yahya.
Menurut Arief, langkah yang diambil pengusaha hotel di Bali punya dampak ke depannya. Pasalnya para turis akan setia untuk berlibur ke Bali.
"Kita melayani mereka sebagai sesama umat manusia saja, dengan cara-cara kemanusiaan, humanisme saja. Tidak elok berbincang bisnis di tengah suasana gaduh bencana," kata Arief Yahya.
Arief juga meminta keikhlasan dari para penyedia hotel, karena kejadian erupsi Gunung Agung adalah bencana yang tidak diprediksi.
"Kita berempati, seandainya itu terjadi dan menimpa kita dan keluarga. Lalu hotel, industri, dan pemerintahnya membantu secara tulus, menjamin suasana nyaman, itu sangat bermakna dan dalam," ungkap Arief.
Bali Tourism Hospitality (BTH) telah menyiapkan bus-bus kecil berkapasitas 12 orang siap membantu wisatawan dari Bandara Ngurah Rai untuk kembali hotel.
Baca: Agus Yudhoyono Tak Pernah Ditawari Jokowi Gantikan Khofifah sebagai Menteri Sosial
Industri perhotelan Bali memberikan kemudahaan dengan tarif gratis satu malam dan diskon 50 persen untuk hari berikutnya kepada wisatawan yang terkena pembatalan atau yang ingin pulang.
Keputusan itu sangat meringankan bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang tidak bisa terbang karena bandara tutup.
"Tidak bisa pulang itu bukan kemauan mereka! Juga bukan keinginan kita. Ini karena alam," kata Arief Yahya.
Senada dengan menteri Arief Yahya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengkhawatirkan nasib wisatawan yang tak bisa meninggalkan Bali karena penutupan Bandara Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Agung.
Menurut dia, ada sekitar 5.000 wisatawan mancanegara (wisman) yang tidak bisa meninggalkan Bali.
Bahkan pada hari tertentu, jumlah mereka yang meninggalkan Bali dalam sehari bisa mencapai 9.000 orang.
Karena itu, Pastika meminta pihak hotel untuk menggratiskan sewa hotel bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang tak bisa meninggalkan Bali.
Menurut Pastika, banyak wisatawan yang tertahan tersebut berkantong tipis.
"Ya, saya minta (gratiskan hotel). Ini kan bencana. Terutama yang duitnya habis. Banyak itu, turis-turis backpacker," kata Pastika.
Menurut dia, Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Bali sebelumnya sudah merencanakan untuk menggratiskan sewa hotel bagi tamunya jika terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai.
"Tinggal itu dilaksanakan. Karena sekarang sudah terjadi bencana. Bandara ditutup," kata Pastika.
Selain gratiskan hotel, gubernur Bali dua periode ini juga mengharapkan agar maskapai penerbangan memperpanjang tiket yang sudah dibeli para wisatawan tersebut, dan pihak Imigrasi juga memperpanjang visa mereka.
Pada kesempatan tersebut, Pastika mengaku mengkhawatirkan nasib pariwisata Bali akibat penutupan bandara tersebut.
Walaupun penutupan bandara itu berlangsung 24 jam sampai jam 07.00 Wita tadi pagi, bukan tidak mungkin penutupan bandara itu akan diperpanjang.
Untuk diketahui, sendi perekonomian Bali ditopang industri pariwisata. Pariwisata Bali bisa lumpuh jika tidak ada tamu yang datang ke Pulau Dewata itu.
Pastika mengatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk membahas masalah tersebut.
Penumpang Marah-marah
Ribuan penumpang memadati lantai II Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai. Ribuan penumpang melakukan reschedule tiket penerbangan.
Tak sedikit penumpang internasional di stand tiket reschedule terlihat bersitegang dengan pihak maskapai.
Salah satu Penumpang asal India, Mamadhu mengaku tidak mendapatkan kompensasi apapun. Ia pun kebingungan akan hal ini. Tentu saja, ia pun tidak memiliki uang untuk tinggal lebih lama di Bali.
"Saya tidak punya uang. Dan tidak mendapat kompensasi," ucapnya.
Pantauan Tribun kepadatan atau penumpukan penumpang terjadi dikarenakan Bandara Ngurah Rai dinyatakan tutup hingga Selasa (28/11/2017) dikarenakan abu vulkanik Gunung Agung.
Kini penumpang sebagian besar pun kembali ke Hotel dengan bus dan tak sedikit pula yang berada di bandara untuk menginap.
445 Penerbangan Batal
Gunung Agung di Karangasem Bali menyemburkan abu vulkanis hingga ketinggian 4000 meter.
Hingga akhirnya, Bandara Internasional Ngurah Rai dinyatakan ditutup pada Senin (27/11/2017).
Tercatat sebanyak 445 penerbangan dinyatakan dibatalkan dan 59 ribu penumpang pun gagal terbang.
Communication and Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menyatakan, data sementara untuk penerbangan ada sekitar 445 penerbangan yang gagal terbang.
Untuk penerbangan Internasional sekitar 196 penerbangan dan domestik sekitar 249 penerbangan.
"Untuk kedatangan Internasional sekitar 97 pesawat dan 99 keberangkatan. Sementara untuk kedatangan Domestik sekitar 124 penerbangan dan 125 berangkat dari bandara Ngurah Rai dinyatakan dibatalkan," kata dia.
Adapun sejumlah penumpang yang ingin menempuh jalur darat disediakan armada bus menuju ke terminal bus Mengwi untuk melanjutkan perjalanan ke Jawa.
Roni, salah satu penumpang pesawat tujuan Surabaya menempuh jalur darat menaiki bus Sarbagita menuju Mengwi.
Baca: Penutupan Operasional Bandara Ngurah Rai Diperpanjang hingga Rabu Pagi
"Mau tidak mau saya harus jalur darat, karena besok sudah harus kerja," kata Roni yang sudah merefund tiket penerbangan.
Sedangkan Pina salah satu penumpang tujuan Ende tetap menunggu sampai dibukanya penerbangan.
Dia menceritakan datang lebih awal di bandara pukul 05.00 WIB padahal jadwal penerbangan menuju Ende pukul 07.00 WIB.
Setelah check in mendapatkan informasi semua penerbangan ditutup.
"Tadi baru tahu ada info jam 06.30 WIB kalau awalnya penerbangan dari Jogja dan Surabaya tahu-tahu semua penerbangan bandara ditutup akibat erupsi gunung Agung," kata Pina pasrah. (jar/Tribun Bali/wly)