Gunung Agung Erupsi, Penumpang Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Naik Tajam
Jalur laut menjadi satu-satunya alternatif yang menghubungkan Bali dan Jawa, setelah Gunung Agung, Bali, erupsi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Jalur laut menjadi satu-satunya alternatif yang menghubungkan Bali dan Jawa, setelah Gunung Agung, Bali, erupsi.
Dampak erupsi Gunung Agung di Pulau Bali, volume penumpang kapal di lintas penyeberangan Ketapang – Gilimanuk meningkat hingga 113 persen.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza mengatakan, peningkatan ini terjadi karena banyak wisatawan yang memilih jalur darat.
"Bandara Ngurah Rai Bali masih ditutup akibat erupsi gunung agung. Sehingga banyak yang melalui jalur darat," kata Elvi, Kamis (30/11/2017).
Elvi mengatakan, pihaknya mengoperasikan 32 unit armada kapal di lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, guna mengurai penumpukan kendaraan bermotor yang melakukan antrean.
Berdasarkan catatan ASDP, penumpang pejalan kaki meningkat dari 1.112 orang menjadi 2.367 orang.
Sedangkan kendaraan roda 2 dari 1.186 menjadi 3.522 unit. Sehingga baik pejalan kaki maupun kendaraan roda dua meningkat 113 persen.
Untuk kendaraan roda 4 meningkat 78 persen, yang sebelumnya 2.997 unit menjadi 5.337 unit.
"Untuk arus penumpang dari pelabuhan Ketapang, tidak menunjukkan peningkatan signifikan, bahkan kendaraan roda dua mengalami penurunan," kata Elvi.
Untuk roda dua, di banding hari biasa, dari 1.159 unit menjadi hanya 959 unit. Sedangkan pejalan kaki meningkat 42 persen dari 847 orang menjadi 1.203 orang.
Dan kendaraan roda 4 naik 37 persen dari 3.104 menjadi 4.262 unit.
Elvi menjelaskan, sejak Selasa (28/11) malam, di pelabuhan Gilimanuk Bali terjadi antrean panjang kendaraan bermotor yang didominasi kendaraan travel dan bus maupun mobil pribadi.
Namun menurut Elvi, antrian tersebut bisa terurai dengan adanya pengoperasian 32 unit armada kapal tersebut.
Waktu bongkar muat masing masing armada kapal lebih dipercepat dari biasanya, yang semula 32 menit menjadi sekitar 20 menit.
Elvi memprediksi, volume penumpang kapal ini akan terus mengalami peningkatan seiring dengan masih di tutupnya bandara Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Agung.
Di pelabuhan Ketapang Banyuwangi dipenuhi wisatawan asing maupun domestik dari arah pelabuhan Gilimanuk Bali.
Mereka memilih menempuh transportasi darat hingga ke pelabuhan Ketapang.
Selanjutnya, wisatawan melanjutkan ke bandara Blimbingsari Banyuwangi maupun ke Stasiun Kereta Api Banyuwangi.