Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasir Lahar Gunung Agung jadi berkah tersendiri Untuk Sebagian Warga

Air mulai membesar sejak pukul 16.00 Wita setelah desanya diguyur hujan sejak pukul 11.00 Wita.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pasir Lahar Gunung Agung jadi berkah tersendiri Untuk Sebagian Warga
Instagram
Pasir dari lahar dingin Gunung Agung adalah pasir berkualitas bagus untuk bahan bangunan 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Lahar hujan mengalir deras di Sungai Panti, Dusun Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali, Selasa (5/12/2017) sore.

Lahar hujan yang menimpa Duda Utara sudah dua kali terjadi sejak erupsi Gunung Agung.

Wayan Putra, warga Geriana Kangin, mengungkapkan peristiwa terjadi begitu cepat.

Air mulai membesar sejak pukul 16.00 Wita setelah desanya diguyur hujan sejak pukul 11.00 Wita.

Volume air diperkirakan tiga kali lipat dari lahar hujan sebelumnya.

Tanah di sekitar sungai tergerus. Aliran lahar hujan pun meluber hingga ke jalan raya.

"Aliran air campur lumpur dari hulu besar. Sisa abu vulkanik dan sampah terbawa. Sejak siang tadi hujan menguyur daerah Selat, dan sekitarnya," ujarnya, kemarin.

Berita Rekomendasi

Ketua Pasemeton Jaga Baya, I Gede Pawana, menjelaskan lahar hujan yang terjadi di Geriana Kangin meluber hingga ke badan jalan raya.

Jalan yang menghubungkan Banjar Pegubungan dan Biaung, tepatnya depan SMA Selat, tergerus cukup lebar.

Jalanan pun tak bisa dilalui pengendara motor.

Sejumlah pohon sekitar pinggir sungai tumbang karena tergerus air.

"Di pertigaan Banjar Biaung, aliran lahar hujan meluber hingga ke jalan namun tidak banyak," ujar pria yang juga Perbekel Duda Timur ini.

Kepala Wilayah (Kawil) Dusun Geriana Kangin, Wayan Wijaya, masih bersyukur karena aliran lahar tak sampai meluber ke pemukiman warga.

Hanya meluber ke jalan raya, tapi sedikit.

"Lahar mengalir cepat, membawa material seperti pasir dan koral. Alat berat petugas yang dipakai normalisasi terjebak di pinggir sungai, tapi tak sampai terbawa arus. Warga kaget. Kedalamanya kira-kira sampai 2 kibik. Tapi air tak sampai ke rumah warga. Masih jauh," jelas Wijaya.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, menyebut peristiwa ini terjadi karena hujan deras sehingga bekas abu vulkanik yang berada di hulu terbawa air.

Sementara Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan banjir lahar hujan membawa material erupsi Gunung Agung.

Ia meminta warga tidak lagi menjadikan banjir lahar hujan sebagai tontonan.

"Jangan mendekat ke lahar hujan. Nanti jika sudah aman, baru mendekat. Itu adalah tambang pasir, berkah dari erupsi Gunung Agung," tulis Sutodp di akun twitternya, kemarin. (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas