Emil Dardak Unggah Foto Ziarah ke Makam Sunan Ampel, Ini Tanggapan Nitizen
Bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Emil Dardak melanjutkan ikhtiar politiknya jelang pencalonannya di pilkada serentak 2018.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Emil Dardak melanjutkan ikhtiar politiknya jelang pencalonannya di pilkada serentak 2018.
Tak cukup dengan bertemu kader, pria yang nantinya menjadi cawagub pendamping Khofifah Indar Parawansa ini melakukan ziarah sebagai ikhtiar spiritual di makam Sunan Ampel, Surabaya (Sabtu malam, 9/10/2017).
Kedatangan Emil yang kini masih menjabat Bupati Trenggalek ini didampingi beberapa elit Partai Demokrat.
Di antaranya adalah Kuswanto, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, dan Dedy Prasetyo, Sekretaris DPC Partai Demokrat Surabaya.
"Alhamdulillah mendapat kesempatan untuk ziarah ke makam Sunan Ampel bersama Ketua Ta'mir Masjid Agung Sunan AmpelSurabaya, H Muhammad Azmi Nawawi," tulis Emil pada sebuah keterangan foto yang diunggah melalui akun Instagram @emildardak.
Kuswanto yang dikonfirmasi pun membenarkan ihkwal acara dadakan tersebut.
"Pak Emil minta ditemani, soalnya beliau datang tanpa kawalan. Selain itu, karena kami yang berada di Surabaya dan tahu Surabaya, merasa memiliki punya kewajiban untuk mendampingi beliau," ujar Kuswanto, Minggu (10/12/2017).
Kuswanto menganggap wajar ikhtiar politik yang dilakukan oleh Emil tersebut.
Dia tak memungkiri bahwa hal tersebut merupakan salah satu ikhtiar jelang pencalonan di Pilgub 2018.
"Selain bertemu kader sebagai bentuk konsolidasi, kami merasa perlu untuk melakukan ikhtiar piritual," jelas Kuswanto.
Kuswanto menyebut bahwa hal tersebut merupakan inisiatif dari Emil.
"Beliau kan juga pengurus NU (Nahdlatul Ulama) di Jepang. Saya kira, beliau tak akan melupakan tradisi ikhtiar politik yang biasa dilakukan. Salah satunya melalui ziarah ini," ujarnya.
Pasca ziarah tersebut, Kuswanto tak mengetahui makam mana lagi yang akan menjadi tempat ziarah Emil.
"Saya rasa wajar Mas Emil memilih makam ini karena mengingat peran penting Sunan dalam mengajarkan Islam di Nusantara. Mungkin, bisa saja berlanjut ke makam Sunan yang lain," jelasnya.