Suasana Mencekam di Tempilang Menyusul Kabar Tewasnya Seorang Warga
Kades Air Lintang Ridwan mengatakan kerumunan warga terjadi pascakabar terjadi pembunuhan seorang warga Desa Air Lintang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Suasana di Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Minggu (10/12/2017) malam, mencekam.
Ratusan warga berkumpul pascaberedar informasi ada warga yang menjadi korban pembunuhan.
Massa juga sempat membakar speed boat di Pantai Pasir Kuning.
Kapolsek Tempilang, Ipda Astrian Tomi belum bisa memberikan tanggapan terkait kabar terjadinya pembunuhan.
Dia hanya memastikan, hingga pukul 22.00 WIB situasi di Kecamatan Tempilang kondusif.
"Mohon maaf ya belum bisa memberikan tanggapan, karena saya dan anggota Polsek dan Polres tengah berada di kerumunan warga, nanti kami informasikan lebih lanjut," ujar Tomi mewakili Kapolres AKBP Hendro Kusmayadi, Minggu (10/12) malam.
Tomi mengaku saat dihubungi Bangka Pos, pihaknya tengah fokus bermediasi dengan kelompok warga yang berkumpul di kawasan Pantai Lampu Merah dan Air Lintang.
Kades Air Lintang Ridwan mengatakan kerumunan warga terjadi pascakabar terjadi pembunuhan seorang warga Desa Air Lintang.
Namun hingga dihubungi melalui telepon, Ridwan belum bisa memastikan identitas warga yang disebut menjadi korban pembunuhan tersebut.
"Tadi warga melapor ke kantor desa bilang kalau ada kejadian yang menewaskan warga Air Lintang. Kalau informasi yang kami terima korban terlibat pertikaian dengan penambang TI rajuk," ujar Ridwan kepada Bangka Pos, tadi malam.
"Saat ini warga khususnya Air Lintang berkumpul pasca adanya keributan yang membuat salah satu warga Air Lintang meninggal. Namun untuk identitas pastinya kami belum tahu," lanjutnya.
Ditambahkan Ridwan, seluruh perangkat desa Air Lintang, Camat dan jajaran Polsek Tempilang masih berjaga-jaga disekitar desa Air Lintang mengantisipasi terjadinya aksi main hakim sendiri.
Camat Tempilang, Masran mengaku hingga tadi malam pihaknya masih kesulitan meredam emosi warga.
Namun dirinya memastikan sejauh ini situasi masih kondusif.
"Kalau dibilang mereda sampai saat ini belum juga karena warga masih berkumpul. Dalam hal ini kami tidak bisa berbuat banyak, hanya menunggu antisipasi dari pihak kepolisian," kata Masran.
Sekitar pukul 22.00 WIB, kerumunan warga sempat meringsek dan membakar speed boat di Pantai Pasir Kuning.
Speed boat itu biasa digunakan untuk antar-jemput penambang TI rajuk.
Anggota DPRD Bangka Barat Dafitri meminta masyarakat jangan sampai anarkis.
Dia mengharapkan warga menyerahkan penyidikan kasus ini ke pihak berwenang.
"Tadi saya juga sudah minta Kapolsek agar menambah jumlah personil guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Dafitri. (Bangka Pos Cetak/ara)