Kisah Cewek Remaja Gelandangan dari Keluarga Mapan
Kehidupan gadis remaja ini sejatinya serba berkecukupan. Kedua orangtuanya menyandang status pegawai negeri sipil (PNS).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Kehidupan gadis remaja ini sejatinya serba berkecukupan alas mapan. Kedua orangtuanya menyandang status pegawai negeri sipil (PNS).
Kebutuhan sandang dan pangan sang gadis tidak ada masalah. Demikian juga dengan sekolah.
Tapi tiba-tiba saja ia memutuskan jalan lain yang tidak biasa.
Hanya alasan sepele, wanita ini rela tinggalkan rumah dan orangtuanya dan menjadi gelandangan di jalanan.
Baca: Biadab, Siswi SMA Ini Disekap di Dalam Karung Lalu Diperkosa
Belum lagi aksinya berjalan mulus, sang gadis terjaring operasi.
Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung mengamankan 12 orang dalam gelar operasi premanisme.
Operasi ini untuk menciptakan situasi kondusif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Mereka yang diamankan terdiri dari 10 laki-laki dan dua perempuan.
Ironisnya, salah satu perempuan berinisial AJ (14) yang jaring polisi, merupakan anak pegawai negeri sipil (PNS) di Lampung.
"Saya kabur, pergi dari rumah karena kesal dengan orangtua di rumah," kata AJ di Mapolresta Bandara Lampung, Selasa (12/12).
Remaja yang putus sekolah sejak duduk di kelas 2 SMP ini mengaku kurang mendapat perhatian dari orangtuanya.
Itu karena padatnya kesibukan kedua orangtuanya.
"Ibu saya PNS dan bekerja di RSUDAM, sedangkan ayah saya PNS di kantor Transmigrasi Provinsi Lampung," tuturnya.
Selama kabur dari rumah, AJ mengamen di jalanan guna memenuhi kebutuhan dan menyambung hidupnya.
"Karena sudah kabur dari rumah, sehingga saya terpaksa tidak bersekolah lagi. Sementara saya ikut temen-temen ngamen di jalanan, cari uang makan," katanya seraya mengaku enggan balik ke rumah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Harto Agung Cahyono mengatakan, sejak Selasa (12/12), pihaknya sudah mulai menggelar Operasi Premanisme dengan menyasar pelaku-pelaku kriminal di tempat keramaian dan penyakit masyarakat.
"Sesuai dengan Instruksi Pak Kapolda dan Kapolresta, tujuan operasi ini bertujuan untuk menciptakan situasi kondusif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru," kata Harto.(Muhammad Heriza)