Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Klaim Penyebutan Indon Bukan Satu Penghinaan

Media sosial acap kali menimbulkan kegaduhan yang sebenarnya tak patut dibesar-besarkan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Malaysia Klaim Penyebutan Indon Bukan Satu Penghinaan
Tribun Medan/ Array A Argus
Budiman Mohd Zohdi, anggota parlemen Malaysia saat menggelar dialog di Hotel Menara Lexus. Ia mengklaim penyebutan Indon sama sekali tak bermaksud menghina masyarakat Indonesia di Malaysia, Rabu (13/12/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hubungan Indonesia-Malaysia acap kali pasang surut. Saat Sea Games 2017 kemarin di Malaysia, hubungan dua negara serumpun ini sempat memanas karena masalah peletakan bendera merah putih yang terbalik di buku panduan Sea Games.

Tak hanya soal bendera saja, penyebutan Indon bagi masyarakat Indonesia yang berada di Malaysia juga diperdebatkan.

Pengucapan Indon dianggap satu penghinaan dan pelecahan bagi masyarakat Indonesia.

Menanggapi masalah itu, anggota parlemen Malaysia Budiman Mohd Zohdi memberikan jawaban saat diskusi dengan tema Hubungan Indonesia-Malaysia Yang Lebih Erat Sebagai Bangsa Serumpun di Hotel Menara Lexus Jalan SM Raja Medan.

Kata Budiman, sebenarnya penyebutan Indon itu sama sekali tidak bermaksud merendahkan martabat masyarakat Indonesia.

Baca: Terduga Teroris Bom Panci Yang Ditangkap di Malaysia Dibawa ke Jakarta

Berita Rekomendasi

"Saya pastikan, tidak ada masyarakat Malaysia yang berniat menghina dengan menyebut Indon. Sebenarnya, yang membuat situasi semakin panas itu karena perkembangan media sosial," ungkap Budiman, Rabu (11/12/2017) sore.

Ia mengatakan, media sosial acap kali menimbulkan kegaduhan yang sebenarnya tak patut dibesar-besarkan.

Kata dia, warga negara Malaysia tak pernah mempunyai niat menghina saudara serumpunnya.

Hal senada juga disampaikan Tengku Adnan.

Warga Medan yang sudah 15 tahun tinggal di Malaysia ini mengatakan bahwa penyebutan Indon itu sebenarnya hanya singkatan saya.

"Indon itu hanya singkatan saja. Sama halnya ketika warga Malaysia menyebut masyarakat Bangladesh dan Nigeria. Mereka lebih sering menyingkat kata dengan mengatakan Bangla dan Niger," kata Adnan.

Ia mengatakan, dirinya sempat membuat kuisioner di Malaysia menyangkut penyebutan Indon itu.

Dari 15 kuisioner yang disebar, tak satupun dari masyarakat Malaysia yang bermaksud menghina dengan penyebutan Indon.

"Penyebutan Indon itu hanya singkatan saja. Kalau di kita, menyebut calon presiden menjadi capres. Dan orang Indonesia di Malaysia juga kadang ketika ditanya, mereka menyebut dirinya Indon," ungkap Adnan.(Ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas