Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Beberapa Detik yang Menyelamatkan Nunu dari Runtuhan Tembok dan Beton

Nunu Nugroho (29) tampak memandangi bagian ruangan rumah yang sudah berantakan dan sudah tak memiliki atap.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kisah Beberapa Detik yang Menyelamatkan Nunu dari Runtuhan Tembok dan Beton
Tribun Jabar/Yongky Yulius
Atap sebuah kamar rumah kontrakan di RT 05, RW 12, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, yang ditempati oleh Nunu Nugroho (29) ambrol, Sabtu (16/12/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Nunu Nugroho (29) tampak memandangi bagian ruangan rumah yang sudah berantakan dan sudah tak memiliki atap.

Sambil sesekali membetulkan posisi topinya, raut mukanya terlihat kebingungan.

Tak tersisa satu pun genteng ataupun fondasi kayu saat melihat ke atas ruangan rumah itu.

Beton yang memiliki panjang sekira tiga meter yang berasal dari rumah di sampingnya juga terlihat sudah melintang di sana.

Sejumlah bata berwarna merah tampak telah berserakkan di lantai ruangan yang atapnya ambrol itu.

Ruangan rumah yang sudah tak beratap itu tampak terang karena cahaya matahari dapat dengan mudah masuk.

BERITA REKOMENDASI

Ya, atap sebuah ruangan rumah kontrakan di RT 05, RW 12, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, yang ditempati oleh Nunu ambrol.

Belakangan diketahui ruangan itu digunakan sebagai garasi motor.

Ambrolnya atap diakibatkan oleh tertimpa reruntuhan tembok rumah yang berada persis di pinggirnya.

Tembok rumah berlantai dua yang sedang dalam proses pembangunan itu runtuh diakibatkan oleh gempa bumi dengan kekuatan 6,9 Skala Richter, 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat (15/12/2017) 23.47 WIB.

Saat gempa bumi terjadi, Nunu mengaku sedang menonton televisi, sementara, seorang putranya yang masih anak-anak dan seorang istrinya sedang terlelap tidur di sampingnya.

Ketika guncangan hebat melanda, secara spontan Nunu langsung membangunkan istri dan mengangkat anaknya.

Ketiganya langsung lari ke luar rumah.

Jarak dari ruangan keluarga dan gerbang rumah adalah sekira 10 meter.

Sebelum bagian gerbang, Nunu harus melewati dulu bagian ruangan yang digunakan sebagai garasi motor itu.

"Beberapa detik setelah saya ke luar gerbang. Atap di ruangan garasi motor ambruk. Tertimpa tembok dan beton dari bangunan di samping yang sedang dibangun," ujar Nunu, kepada Tribun Jabar, Sabtu (16/12/2017).

Nasib baik masih menghampirinya. Terlambat saja beberapa detik menyelamatkan diri, dia tentu akan tertimpa reruntuhan itu.

Akibat ambrolnya atap di ruangan garasi, dua sepeda motor milik Nunu mengalami kerusakan.

Sebuah motor matic mengalami kerusakan pada bodi depan, sedangkan, sebuah motor bebek mengalami kerusakan pada jok dan bodi bagian belakangnya.

Nunu beserta istri dan anak serta warga lainnya menunggu di luar rumah sampai pukul 03.00 WIB, sampai listrik kembali menyala.

Saat itu, kondisi gelap gulita karena aliran listrik di Karangnunggal padam.

"Saya langsung menunggu di rumah tetangga. Karena rumah kontrakan ini kan sudah berantakan. Reruntuhan tembok-temboknya juga sampai ke ruangan selain ruangan garasi, masuk ke ruangan televisi juga," ujar Nunu.

Akhirnya, pada Sabtu (16/12/2017), ibu kandung Nunu, Idah Jubaedah (58), datang menengok putra, cucu, menantunya.

"Saya dari Pangandaran tadi pagi. Dapat kabar rumah kontrakan yang ditempatinya ambruk. Saya langsung melihat ke sini. Eh, pas ditemuin tadi pagi anak saya sedang asyik maen tab. Untung anak saya selamat," kata Idah kepada Tribun Jabar.

Ke depannya, Nunu mengaku masih bingung akan tinggal di mana.

"Kemungkinan pindah. Padahal saya mengontrak di sini untuk satu tahun. Ini baru ditempati delapan bulanan," kata Nunu sembari memandangi reruntuhan tembok dan beton.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas