Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nusron Wahid: Kalau Golkar Tidak Ada yang Nyalon, Saya yang Maju

Partai Golkar berencana memunculkan poros baru dalam peta politik jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Nusron Wahid: Kalau Golkar Tidak Ada yang Nyalon, Saya yang Maju
Tribun Jateng/M Nur Huda
Pengurus DPP Partai Golkar Nusron Wahid, saat memimpin Rapimda Partai Golkar Jawa Tengah, di Hotel Alaska Jalan Kyai Saleh, Kota Semarang, Sabtu (16/12/2017) sore. TRIBUN JATENG/M NUR HUDA 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Partai Golkar berencana memunculkan poros baru dalam peta politik jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng.

Kepemilikan 10 kursi di DPRD Jateng, dinilai Golkar harus ikut pertarungan dalam Pilgub, tidak sekadar menjadi penggembira.

Hal itu ditegaskan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa-Sumatera-Bali DPP Partai Golkar Nusron Wahid, saat hadir dalam Rapat Pimpinan Daerah DPD I Golkar Jateng, di Hotel Alaska Jalan Kyai Saleh, Kota Semarang, Sabtu (16/12/2017) sore.

"Masa kita jadi pengikut, disuruh ikut orang bertarung. Wong ini ada medan pertempuran, ya bertarung dong, masa pengikut," kata Nusron.

Seperti diketahui, saat ini terdapat figur Sudirman Said yang telah diusung Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) dan dikabarkan akan disusul dukungan Partai keadilan Sejahtera (PKS).

Baca: PDIP Usung Komandan Brimob Murad Ismail Sebagai Calon Gubernur Maluku

Berita Rekomendasi

Kemudian ada poros PDI Perjuangan, satu-satunya parpol yang bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya sendiri.

Nusron mengungkapkan, poros baru yang akan digalang adalah Golkar, PKB, Nasdem dan PPP. Poros ini bisa memunculkan figur alternatif untuk Jateng ke depan.

"Kita lagi mencoba komunikasi dengan PPP, PKB, Nasdem dengan membuat poros baru di Jateng, dengan memunculkan firgur alternatif yang ada. Kita masih melisting beberapa tokoh, insya Allah akan kita umumkan pada awal Januari 2018," katanya.

Ia juga mangaku, untuk komunikasi dengan sejumlah parpol tersebut saat ini sudah terbilang hampir mengerucut dalam sebuah kesepakatan bersama. Namun untuk figure, sampai saat ini belum ada kesepakatan.

Baca: Erupsi Gunung Agung Tak Menghalangi Upacara Caru Penyaag di Besakih Besok

"Beberapa nama yang muncul ada Budi Waseso (Buwas), Marwan Jafar, Ahmad Muqowam. Untuk wakilnya ada Arianti Dewi (Anggota DPR RI dari Jateng), Asif Kholbihi (Bupati Pekalongan), Ferry Wawan Cahyono (Wakil Ketua DPRD Jateng)," kata Nusron.

Nusron juga mengungkap, bahwa poros baru ini inisiatornya adalah Golkar dengan PKB.

Adanya poros baru ini diharap, dinamisasi Pilgub Jateng makin baik, serta masyarakat pun tentu memiliki banyak pilihan.

Mengenai wacana dari Sudirman Said (SS) yang ingin menggandeng wakil dari kalangan Nahdlatul Ulama yakni KH Yusuf Chudlory yang adalah ketua DPW PKB Jateng, Nusron yang juga mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP) Ansor mengaku tak mempersoalkannya.

"Soal SS mau nyari wakil dari NU, itu urusannya Pak Sudirman. Urusan NU ya urusan NU, Golkar urusan partai. Pokoknya Golkar jangan sampai jadi pengikut, kalau tidak ada yang nyalon, saya yang maju," kata Nusron didampingi Ketua DPD I Golkar Jateng Wisnu Suhardono.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas