Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

25 Tahun Menanti, Desa Bomopai di Nabire Akhirnya Dapat Pasokan Listrik

Pasalnya, desa yang telah ada sejak tahun 1992 itu telah dialiri listrik 24 jam oleh PT PLN (Persero), bersamaan dengan diresmikannya PLTMG Nabire.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
zoom-in 25 Tahun Menanti, Desa Bomopai di Nabire Akhirnya Dapat Pasokan Listrik
Tribunnews.com
Suasana desa Bomopai di Nabire, Papua, yang baru saja dialiri listrik, mulai Rabu (20/22/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, NABIRE - Desa Bomopai, Distrik Yaro, yang berjarak 60 kilometer dari pusat Kota Nabire, Papua, kini telah terang-benderang.

Pasalnya, desa yang telah ada sejak tahun 1992 itu telah dialiri listrik 24 jam oleh PT PLN (Persero), bersamaan dengan diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (21/12/2017).

Kepala Kampung Bomopai Agus Kego, menceritakan warga Bomopai sangat gembira keinginan mereka selama 25 tahun untuk merasakan listrik akhirnya terwujud.

"Kami sangat senang sekali, kami ini kampung kecil tapi kami bisa menikmati listrik dari Pak Jokowi, dari PLN, kami sangat berterimakasih," ujar Agus Kego saat ditemui di Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Bomopai, Nabire, Papua, Selasa (19/12/2017).

Agus Kego menjelaskan sebelum adanya listrik, 57 rumah di desa yang ia pimpin menggunakan lilin untuk penerangan.

Kemudian sejak 2011 mereka mulai meningkat menggunakan panel surya atau solar cell bantuan dari pemerintah.

Berita Rekomendasi

Untuk penggunaan panel surya tersebut harus dilengkapi dengan aki yang biasa dibeli warga sebesar Rp 600 ribu dan isi ulang tiap bulannya seharga Rp 20 ribu.

"Kemudian tahun 2011 ada bantuan dari pemerintah dapat panel surya, itu bisa nyala dari jam 6 sore hingga jam 12 malam,"  tutur Agus Kego.

Namun bagi beberapa warga yang memiliki kemampuan ekonomi yang baik sudah menggunakan jenset.

Rumah yang menggunakan jenset ini biasanya sudah memiliki televisi di rumahnya.

"Ada juga beberapa warga (mampu) yang pakai genset sendiri. Tapi cuma bisa untuk dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Itu warga kalau yang punya televisi, itu mereka pakai genset. Tapi hanya sedikit" papar Agus.

Proses pengadaan listrik sudah berlangsung sejak awal November 2017 yang dimulai dengan pemasangan tiang-tiang listrik.

Tiap-tiap rumah yang di Bomopai tersebut dialiri daya listrik sebesar 1.300 Watt termasuk juga untuk gereja-gereja di wilayah Bomopai.

Untuk itu PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 3.25 kms, selain itu PLN juga membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 1 kms dan Gardu 50 KVA.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas