Belum Bisa Dipastikan Sodikin Tewas karena Tertembak Senjatanya Sendiri
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa empat orang saksi yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, KALTIM - Polisi masih menyelidikan atas tewasnya Sodikin (30), warga Kecamatan Talisayan yang tewas dengan 8 luka tembakan.
Dugaan awal, Sodikin tewas tertembak senjata api rakitan miliknya sendiri.
Namun polisi terus mendalami kemungkinan lain.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa empat orang saksi yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Keempat saksi tersebut diketahui berada di dekat korban saat kejadian.
Saat itu, korban tengah berburu dua orang rekannya yang juga menjadi saksi dalam kasus ini, yakni Irfandadi dan Misnadi.
Baca: Kantor Dirjen Pajak Ditembak Orang Tidak Dikenal
Karena hujan, mereka berteduh di sebuah pondok milik pasangan suami-istri Lamudin dan Masehura.
Berdasarkan keterangan para saksi, terdengar suara tembakan dan korban sempat teriak minta tolong dari bawah kolong pondok.
Meski demikian, polisi masish menyelidiki kemungkinan penyebab lain tewasnya Sodikin.
Menurut Kapolsek Talisayan, AKP Faisal Hamid pihaknya belum dapat menyimpulkan kasus ini hingga hasil penyelidikan selesai.
Polisi masih mencari petunjuk baik dari TKP maupun keterangan para saksi.
"Kami masih periksa saksi-saksi, jadi belum bisa beri keterangan lebih jauh, kita tunggu hasil penyelidikannya," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban ditemukan tewas sekitar pukul 03.00 Wita, Jumat (15/12) lalu.
Baca: Tak Hanya Selangor FA, Tim Liga Malaysia Ini juga Tengah Berburu Pemain Indonesia
Kasus ini baru diketahui setelah kakak ipar korban bernama Aliyas datang ke Polsek Talisayan melaporkan kejadian ini.
Warga Kampung Purnasari Jaya Kecamatan Talisayan ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan, sedikitnya ada 8 luka tembakan yang berdekatan.
"Saat kami datangi TKP, korban sudah tak bernyawa dengan 8 luka tembak senjata api rakitan jenis penabur di bagian perut sebelah kanan. Dan 1 luka di punggung tembus dengan temuan 1 proyektil," ungkapnya.
"Korban diketahui membawa senjata api rakitan jenis penabur untuk berburu binatang di hutan. Dua rekannya ikut dengan korban mengendarai sepeda motor berbeda. Sementara korban mengendarai motor sendiri.
Kronologi berdasarkan keterangan para saksi, saat itu korban bersama Irfandadi dan Misnadil menitipkan sepeda motor mereka di pondok tersebut, kemudian mereka berjalan kaki mengarah ke hutan.
Namun hingga pukul 02.30 Wita korban dan saksi tidak mendapatkan buruan dan mereka memutuskan untuk kembali ke pondok.
Saat kembali ke pondok dengan niat mengambil motor.
Baca: Sofyan Hasdam dan Makmur Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Kaltim
Pemilik pondok menawarkan untuk singgah dan minum kopi.
Kedua rekan korban naik ke pondok sementara korban menunggu di pondok.
"Senjata api rakitan masih tetap di bawa korban, sementara para saksi yang lain minum kopi di atas pondok," ucapnya.
Tidak lama setelah itu suara letusan senjata api di bawah kolong pondok, dan korban ditemukan tewas.