TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Korban Penipuan dengan emas palsu kembali terjadi. Korbannya Masnita (55), warga jalan DI Panjaitan Gang Sunia Kelurahan Plaju Ulu Kecamatan SU II Palembang.

Akibat kejadian itu Masnita mengalami kerugian berupa uang tunai mencapai Rp 6 juta, setelah membeli emas palsu kepada dua pelaku tak dikenal.

Tak terima atas kejadian yang dialaminya, membuat wanita paruh baya ini melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, Kamis (21/12/2017) sore.

Berdasarkan keterangan korban saat dihadapan petugas kepolisian, peristiwa malang yang menimpanya terjadi pada Kamis (21/12) sekitar pukul 10.30, di jalan DI Panjaitan tepatnya di depan SMP Muhammadiyah Palembang.

Dimana saat itu korban hendak berbelanja di pasar simpang Kayu Agung. Namun, terlebih dahulu korban bertemu dengan dua terlapor tidak dikenal yang langsung menanyakan dimana JM Plaju.

"Awalnya itu bertemu di pasar, salah satu pelaku mengajak saya berjabat tangan pak, sudah itu mereka bertanya dimana JM Plaju. Saya jawab di simpang tiga tangga takat," kata korban.

Setelah menjawab pertanyaan kedua pelaku, lanjut korban, ia pun diminta salah satu terlapor untuk membeli kalung emas seberat 3 suku pemberian ibunya.

"Alasannya itu untuk berangkat ke Bengkulu pak, tidak ada uang jadi mau dijualnya kalung emas ini. Kalung ini dijualnya seharga Rp 6 juta, Katanya peninggalan ibunya pak,"kata Masnita.

Merasa kasihan dan juga tergiur melihat kalung emas murah yang dijual oleh kedua pelaku, korban pun lantas pergi ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Sumsel Babel di TKP, guna mengambil uang sebesar Rp 6 juta, untuk membeli kalung emas tersebut.

"Nah, jadi pas setelah saya beli kalung itu pak, saya langsung pergi kepasar 16 untuk menjualkan kembali emas itu. Tapi, disitu saya terkejut pak, kata pemilik toko bahwa emas ibu palsu, ibu ditipu. Ini saya cepat-cepat melapor pak, biar cepat ditangkap pelaku, mungkin saja masih disekitar lokasi kejadian," ungkapnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, melalui Kabag Humas Iptu Samsul, membenarkan adanya laporan korban dugaan tindak pidana Penipuan emas palsu.

"Laporan sudah diterima, ini merupakan modus lama yang dilakukan para terlapor, dengan seperti orang mengemis, terlapor dua orang yang belum diketahui identitasnya tersebut lalu meminta untuk membeli emas palsu.

Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 6 juta,"katanya.