Perahu Tenggelam di Bendungan Cirata, Enam Korban Meninggal
Enam orang dipastikan meninggal dalam perahu tenggelam di Bendungan Cirata, Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta, Kamis (21/12/2017) sore.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Enam orang dipastikan meninggal dalam perahu tenggelam di Bendungan Cirata, Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta, Kamis (21/12/2017) sore.
Korban meninggal bernama Erus (40), Iat (40), Siti Aisah (13) serta satu suami istri dan anak bernama Cicah (40), Dadang (50) dan Dudun (13).
"Enam orang hilang, diperkirakan meninggal dunia karena hingga malam hari jenazah belum ditemukan," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Dedy Tabrani di dermaga Desa Tegaldatar.
Tim Basarnas, Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB), Satpolairud Polres Purwakarta diterjunkan untuk melakukan pencarian hingga pukul 18.00 WIB.
Namun, kondisi malam, pencarian dihentikan sementara.
"Kondisi gelap, pencarian dihentikan sementara. Enam korban diduga meninggal tenggelam di kedalaman 55 meter. Jarak waktu kejadian hingga maghrib kemarin jenazah belum ditemukan, jadi kemungkinan besar meninggal," ujar Harsono, Kepala Seksi Operasi Basarnas Jabar di tempat yang sama.
Dalam kejadian tersebut, 14 orang menggunakan perahu boat menuju Pulau Pasir Tangkil berjarak sekitar 3 km dari dermaga di Desa Tegal Datar Kecamatan Maniis menuju pulau seluas tiga hektare yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Lokasi kejadian hingga dermaga di Desa Tegal Datar berjarak sekitar 2 km.
Kedatangan mereka ke pulau tersebut untuk memanen cabai yang telah mereka tanam sejak tiga bulan lalu.
Intensitas hujan yang tinggi sepekan terakhir membuat air bendungan meninggi dan berpotensi merendam lahan kebun di pulau tak berpenghuni tersebut.
"Tapi karena air danau sedang pasang, khawatir hasil kebun terendam, mereka pergi kesana untuk memanen hasil kebun. Sepulang dari sana, di tengah danau, perahu mereka tenggelam," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Dedy Tabrani di posko pencarian di Desa Tegaldatar Kecamatan Maniis.
Keterangannya senada dikatakan Edin (45), suami korban selamat bernama Elis yang dirawat di RS Bayu Asih.
"Istri saya sama kerabat saya memang sengaja kesana untuk panen, kalau enggak dipanen pulaunya keburu terendam," ujar Edin.
Setelah memanen cabai, 14 orang ini menggunakan satu perahu menuju pulang.
Tidak hanya orang, mereka juga membawa hasil kebun tersebut di dalam perahu mereka.
Pantauan Tribun dalam dokumentasi video petugas DPKPB, tampak 10 karung hasil panen diangkut.
"Di perjalanan, di tengah danau, perahu yang mereka tumpangi tenggelam karena kelebihan muatan. Apalagi perahu juga mengangkut hasil panen sehingga perahu tenggelam," ujar Kapolres.
Afif, petugas DPKPB Purwakarta menambahkan, dari 14 orang tenggelam, delapan orang selamat.
Mereka dievakuasi oleh perahu lain yang ada di lokasi kejadian dengan penumpang sebanyak 7 orang.
"Korban selamat ini diangkut satu perahu lagi yang juga berangkat dari Pulau Pasir Tangkil sebanyak tujuh orang. Perahu bermuatan 7 orang ini membawa korban tengelam sebanyak 8 orang dan dievakuasi ke pinggir danau. Sisanya 6 orang lagi tidak terbawa dan akhirnya hilang," ujar Afif.
Dana (40), pemilik sekaligus yang mengemudikan perahu selamat. Korban selamat sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Hanya saja, Dana dalam kondisi masih dalam penanganan dan belum bisa dimintai keterangannya.
Hingga tadi malam pukul 21.00 WIB, petugas masih bersiaga di dermaga di Desa Tegaldatar.
Personel Satpol Airud Purwakarta masih berputar mengelilingi perairan di titik lokasi kejadian.
Mereka juga dibantu Tim Basarnas. Warga juga masih berada di sekitar pinggiran bendungan di desa itu.
"Kondisi perairan Bendungan Cirata gelap, penerangan terbatas. Jenazah belum ditemukan. Kedalaman air sekitar 55 meter. Saat kondisi kembali terang kami akan lakukan lagi pencarian, kemungkinan menerjunkan tim penyelam," ujar Harsono. (Mega Nugraha)