Keanehan Sapri Semalam Sebelum Ajal Menjemput, Hujan-hujan Pakai Parfum
Sapri merupakan satu dari tujuh penumpang mobil mobil nahas yang menewaskan enam warga Dusun Bonto Mate
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Satu dari enam korban kecelakaan maut di Kelurahan Mangngadu, Kecamatan Mangngarabombang, poros Takalar, Jumat (22/12/2017) dini hari, adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan PPKN bernama Sapri.
Sapri merupakan satu dari tujuh penumpang mobil mobil nahas yang menewaskan enam warga Dusun Bonto Mate'ne, Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat.
Rumah Sapri tidak jauh dari rumah Alimuddin Daeng Sikki yang merupakan om Sapri yang turut meninggal dalam kecelakaan tragis itu.
Saat TribunJeneponto.com, tiba di rumah duka di kampung Bontote'ne, dusun Kalongkong, Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, Jumat siang, sejumlah kerabat dan rekan Sapri datang melayat.
Satu diantaranya yang dihampiri, Harullah Ali (22) menuturkan jika beberapa jam setelah mendengar kabar Sapri dirinya sempat bersama di Perumahan Patri Abdullah Permai Samata, Gowa.
"Tadi malam jam delapan, datang ke kontrakan lalu masuk di kamar dan baring didekatku jadi saya tanya dari mana Cika (panggilan Sapri)," kata Ullah sapaannya.
Tidak lama berselang menurut Ulla, Sapri meminta laptop Ulla untuk digunakan mengerjakan tugas kampus.
"Dia pinjam laptop katanya mau dia kerja tugas RPP di kampusnya jadi dikasih, tidak lama dia (Sapri) sudah kerja tugasnya sampai jam sepuluh," ujarnya.
Usai mengerjakan tugas Sapri pun terlihat lalu lalang di dalam kontrakan sambil mengenakan parfum. Tak biasanya ia menggunakan parfum di malam hari.
"Tidak lama keluar masuk pakai parfumnya teman, jadi saya tanya mau kemani Cika pakai parfum hujan-hujan begini, tapi tidak bilang-bilang juga," tuturnya.
Tepat pukul 10.00 Wita, Ulla mengaku tidak lagi melihat keberadan Sapri yang ternyata pergi bersama Sudarman (sepupu Sapri yang turut meninggal dalam kecelakaan maut yang merenggut enam korban jiwa.
"Dia simpan motornya di kontrakan lalu pergi boncengan sama Tutu (Sudarman)," ungkap Ullah mahasiswa manajemen UIN Alauddin Makassar.
Ullah sendiri mendengar kabar duka dari kampungnya di Dusun Bonto Te'ne, Desa Barana pukul 06.30 Wita, bahwa Sapri telah meninggal dunia.
Selain Sapri, Alimuddin Daeng Sikki (57), Syahrir Daeng Nassa (32), Sudarman Daeng Tutu (19) yang merupakan anak Daeng Sikki ikut tewas dalam tragedi maut itu.
Begitu juga dengan bocah dua tahun Kayla (2) Rafida Marawa (2) cucuk Daeng Sikki, ikut menjadi korban dalam kecelakaan itu.
Sementara satu lainnya, Daeng Narang yang merupakan menantu Daeng Sikki selamat dari kecelakaan maut itu.
Ke enam korban meninggal dikebumikan di tiga lubang liang lahat di belakang rumah Daeng Sikki. (Muslimin Nembah)