Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sorang Pastur Hilang di Pantai di Maumere, Diduga Tenggelam Tersangkut di Karang

Ia hendak mandi di Pantai Wai Ri'i, Desa Kolisia B. Ternyata hingga hari Kamis (21/12/2017) petang, Pater Marthinus tak kunjung kembali

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sorang Pastur Hilang di Pantai di Maumere, Diduga Tenggelam Tersangkut di Karang
Pos Kupang/Eginius Moa
Pater Marthinus Rada, O'Carm dan barang-barang yang ditinggalkannya di Pantai Kolisia. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Berpamitan dari Biara Carmel di Kecamatan Nita sekitar 10 Km arah barat Kota Maumere, Pulau Flores dilakukan Pater Yohanes Marthinianus Rada, O.Carm, sejak Selasa (19/12/2017).

Ia hendak mandi di Pantai Wai Ri'i, Desa Kolisia B. Ternyata hingga hari Kamis (21/12/2017) petang, Pater Marthinus tak kunjung kembali lagi ke biaranya.

Upaya menyisir berbagai lokasi di darat telah dilakukan sejak Rabu (20/12/2017), karena ia dikenal suka bertapa, meski usaha itu tak berhasil menemukan Pater Marthinus.

Tim SAR terus berusaha mencari Pater Yohanes Marthinianus Rada, O.Car
Tim SAR terus berusaha mencari Pater Yohanes Marthinianus Rada, O.Carm yang hilang di pantai

Pencarian hari ketiga terhadap Romo Yohanes Marthinianus Rada, sepanjang hari Jumat (22/12/2017) terhalang hujan lebat. Kondisi ini mempengaruhi jarak pandang penyelaman.

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Maumere, Kolonel (Marinir) Sumantri menduga Romo Mar berada di dasar pantai berlumpur dan berkarang.

"Kita perkirakan ada di spot ini (puluhan meter dari pantai). Kemungkinan ada di dasar pantai yang berlumpur dan berkarang. Peralatan yang kita miliki cukup untuk melakukan penyelaman. Karena lokasinya tidak terlalu dalam," kata Sumantri di Pantai Wai Rii, 13 arah utara Kota Maumere, Jumat (22/12/2017).

Berita Rekomendasi

Sumantri datang ke lokasi ketika hujan lebat mengguyur sebagian wilayah Sikka guna memantau pencarian Romo Mar, sapaan akrab Romo Yohanes Marthinianus. Pencarian itu melibatkan personel Lanal Maumere yang bergabung dengan bersama Basarnas, Polres Sikka dan Tagana.

Kepala Kantor SAR Maumere, I Putu Sudiyana, menjelaskan kontur laut di sekitar lokasi kejadian berkarang. Dia juga menduga korban tersangkut di batu karang.

"Indikasi lokasi perkiraan tenggelam banyak. Salah satunya pengaruh arus laut dan kontur di bawah laut. Arus yang deras bisa menarik korban ke dalam, tetapi dalam waktu dua sampai tiga hari tubuhnya mengembang dan terapung. Namun mungkin juga korban nyangkut di karang karena kontur laut berkarang," kata Putu hadir di lokasi bersama Komandan Lanal Maumere.

Putu mengakui peralatan SAR air mendukung pencarian korban dimiliki SAR Maumere berupa peralatan selam, satu satu unit perahu karet, ditambah dua unit milik Lanal Maumere, satu buah dari Polisi Perairan Polres Sikka sudah memenuhi syarat melakukan penyelaman. Mereka membawa kompresor untuk pengisian tabung selam.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas