Pohon Natal Setinggi 12 Meter di Halaman Gereja Paroki Santo Mikael Terbuat dari 1.000 Payung
Diletakkan di tengah-tengah halaman gereja, pohon natal ini nampak mencolok dibanding hiasan natal lain di gereja itu.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Dewi Agustina
Menurut Edy, saat natal tahun lalu, pihaknya membuat pohon natal dari bekas gelas air mineral dan kepingan CD.
"Tahun lalu pohon natalnya dari bekas air mineral, sebelumnya juga kepingan CD, sekarang diganti payung," katanya.
Tak tanggung-tanggung, seribu lebih payung berwarna warni digunakan untuk membuat pohon natal setinggi 12 meter itu.
Baca: Pemain Sepakbola Jepang Shohei Matsunaga Tunggu Kepastian Perpanjangan Kontrak Persib
Menurut Edy, pihaknya menyediakan 1.000 payung saat pembuatan, namun ditambah lagi lantaran dirasa kurang.
"Awalnya 1.000 tapi ada penambahan lagi. Total 1.000 lebih payung," katanya.
Menyusun pohon natal ini pun tak mudah kata Edy. Berbagai rintangan dilalui hingga terbentuklah pohon natal nan indah yang didominasi warna merah dan putih.
Selain tingginya yang menjulang, faktor cuaca juga menjadi halangan.
Saat penyusunan payung, angin kencang kerap merubuhkan dan menerbangkan payung-payung tersebut.
Hingga akhirnya panitia mengakali dengan cara menyusun satu per satu bagian lalu disambung.
"Yang paling susah itu di atas, warna merah. Tinggi sekali. Akhirnya kami susun di bawah lalu naikkan menggunakan crane," katanya.
Rangkaian payung-payung itu sudah terpasang membentuk pohon natal, namun kendala masih tetap ada.
"Begitu terpasang, angin lagi yang jadi masalah. Akhirnya kami akali, kami ikat pakai tali agar tidak rubuh," katanya.
Pohon natal ini diberkati oleh Romo Jendral MSF, Edmund Jan Michalski setelah misa natal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.